KKN Series : Satu Per Satu Tumbang

Ini adalah cerbung dalam rangka Birthday Challange Yuki jadi silahkan dinikmati cerbungnya. Oh ya ada hadiah 2 buah buku karya Yuki buat komen terbaik ya. Pengumuman pemenang diposting setelah cerbung ini tamat.

KKN Series
(Another Story From Village)

Satu Per Satu Tumbang
 
Kondisi fisik lama kelamaan mulai menurun seiring banyaknya kegiatan di desa ini. Belum lagi kita yang terbiasa panas di kota ketika disini udaranya dingin. Maklum karena disini dekat dengan gunung.
Mulai dari Rafa yang sebetulnya sudah sakit sejak awal KKN tapi baru ketahuan saat pertengahan KKN dan terpaksa dirawat di rumah sakit hampir semingguan. Lalu mulai kena ke yang lainnya flu parah lah nanti ada yang masuk angin. Terakhir kena di aku dan Ardi.
Sakit gigiku mulai kumat lagi dan ini gara-gara gigi yang bolong. Seharusnya sudah dilakukan bedah gigi tapi aku yang nggak mau karena takut plus ortu juga memang nggak membolehkan karena alasan a,b,c,d.....z.
Sedangkan Ardi dia kena sakit maag akut katanya. Sejak hari kemarin dia nggak makan, kalaupun dipaksa makan dia juga cuma sedikit porsinya. Padahal biasanya dia yang paling banyak makan.
“Udahlah aku mau ke apotik nih. Kebetulan obat maag ku abis sama mau beli obat sakit gigi. Aku beliin sekalian ya.”Kataku sambil memegang pipi sebelah kiri karena udah gak tahan sama sakitnya gigi ini.
“Nggak usah deh, La.”Kata Ardi.
“Lah gimana mau sembuh sih ini anak.”Kataku.
Aku tetap memaksa membelikan obat buat Ardi. Toh dia malah lebih parah lagi udah nggak makan sejak tadi malam sampai pagi ini. Hanya mau minum air putih.
Jarak apotik dengan kosan cewek lumayan jauh. Jadi memang harus naik sepeda motor buat kesana. Sampai apotik pun nyaris lupa nama obatnya apa karena mikir, nahan sakit, sambil konsen naik motor. Untunglah masih ingat kalau nggak, salah nyebutin bisa diketawain dah sama mbak apotekernya.
Pulang ke kos an cewek kulihat Ardi masih disana. Entah pegang remote tv dan nonton apa aku juga nggak tahu.
“Nih aku beliin obat maag nya sekalian.”Kataku. “dah ayo minum”Lanjutku.
“Ah nggak usahlah, La. Nggak apa kok.”Kata Ardi.
“Udahlah Ardi...tu Mila udah perhatian sampe kamu dibeliin obat.”Kata Zakya.
Akhirnya Ardi mau juga. Kupaksa juga makan bubur instan yg kubawa. Kalau nggak makan bisa tambah lemes lah badannya. Dia mau meski dikit-dikit makannya. Ardi akhirnya balik ke kosan cowok setelah agak siangan. Kata temen-teman cowok dia cuma bisa tiduran di kasur dan katanya rencana mau pulang ke rumah karena gak bawa persediaan obat-obatan plus dia mau periksa di dokter langganannya. Itupun dia juga dipaksa buat makan dulu sebelum pulang daripada ada apa-apanya sama dia.
Terhitung lama juga Ardi gak balik ke tempat KKN. Ternyata dia kena Typhus setelah diperiksakan ke dokter dan harus istirahat cukup lama sampai benar-benar pulih. Itupun ketika dia balik wajahnya masih terlihat pucat dan membawa berbagai macam obat untuk diminumnya. Sementara waktu nggak bisa berkegiatan penuh dulu.

Sekedar Selingan Aja



Wew cerbung KKN Series sudah menginjak ke seri tiga belas, bukan berarti seri paling sial ya. Memang urutannya begitu dah. Masih panjang kah cerbungnya? Sedikit bocoran masih ada delapan seri lagi. Tapi nggak melulu nulis cerbung kan, ada kalanya Yuki butuh selingan seperti ini biar nggak bosen dan kalian pun bisa refresh juga. Ikuti terus ya...sst Yuki sudah punya satu nama yang bakalan jadi pemenang birthday challange nya. Tinggal satu lagi, hayo siapa ya?

Suasana pas lagi hujan di rumah Yuki jadi enak buat bikin postingan baru. Oh ya sedikit pemberitahuan kalau lagi nulis artikel setiap paragrafnya memang sengaja dibuat seperti ini ya. Beda dengan saat nulis cerpen atau cerbung penulisan setiap paragraf memang sengaja dibuat standar penulisan karya fiksi (meski terkadang hancur ketika sekedar di copy pastekan ke blog dan ini menjadi masalah utamanya).

Kalau hujan selalu suka yang namanya M-A-K-A-N iya banget nggak tuh apalagi kalau dideket kos nya atau deket rumahnya ada tempat makan yang jual sup gitu, burjo, mi instan (biasanya mi instan biasa bikin sendiri lah yaw) kelar perut kalian eeh apaan dah ini. Makan itu hal yang baik lho nggak makan bisa metong kecuali puasa lho ya (Inga! Inga! Ting!). Berlebihan makan memang gak baik tapi kalo lapar ya solusinya makan. Nggak ke mbah dukun minta biar anti lapar (ntar nggak dikasih jampi-jampi malah dikasih roti dah). Nah postingan kali ini ada hubungannya dengan hujan dan makan.
Ilusrasi Hujan. Sumber :

Jadi kalau hujan begini paling enak makan kan...apapun itu. Tapi...tapi ada yang takut makan tuh apalagi kalau ada yang bilang “Diet ini lagi diet malah postingannya begini” (Lho jadi salah ini Yuki nulis begini). Oke so...bakso...mari tinggalkan diet anda. Lah kok gitu? Sekarang deh tahu nggak arti diet sesungguhnya? Diet itu sendiri sebetulnya adalah berapa banyak asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Jadi kalo makan ya namanya diet terlepas apakah makanan itu lemaknya banyak, protein kurang, karbohidrat berlebihan. Bukan mengurangi porsi makanan yang ada itu namanya pengaturan asupan makanan.

Intinya adalah jangan takut makan! Yuki sebetulnya makannya banyak. Nggak percaya? Lihat aja review tentang tempat makan atau cemilan yang pernah dicoba Yuki. Nggak mungkin kalau Yuki cuma mengulasnya tanpa pernah mencobanya sama sekali. Makanlah saat lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Bukan berhenti saat perut sudah terlalu penuh kan nggak enak juga nggak bisa aktivitas eh malah ketiduran dah.

Yuki menulis begini sebetulnya karena ada banyak hal yang membuat gemes soal makanan ini. Apalagi sama orang yang bilang diet diet dan diet. Dulu iya kalo soal diet sekarang udah nggak. Sebel dengan diet bukannya membuat ramping toh pada akhirnya malah menambah berat badan. Kelihatannya aja nggak makan di waktu tertentu tapi sekalinya makan udah kaya’ orang yang nggak makan seminggu. Belum lagi karena saudara-saudara Yuki.

Eh kenapa dah sama saudara Yuki? Perlu kalian tahu saudara Yuki itu (maaf) banyak yang overweight sampai mereka bilang Yuki itu terbilang pas ukuran badannya (padahal masih masuk gendut sebetulnya hehe). Bukan ingin menjelekkan saudara Yuki lho yaa...tapi ingin bilang bahwa : segala sesuatu jalanin aja apapun itu, nggak usah berusaha dibatasi dikurangi tapi ketika ada satu waktu jadi berlebihan. Sama aja kan hasilnya nol nanti.

Nah ada satu cerita dimana masalah makanan ini selalu bikin iri saudara Yuki yang lain. Gimana nggak, makan banyak tapi tetap nggak kelihatan gendut (Menurut mereka lho ya). Bahkan ada yang berusaha menerapkan diet dan ya pada akhirnya gagal. Gagal disini ada dua, pertama gagal dan tambah gendut lalu kedua gagal tapi bentuk badan nggak karuan bahkan jadi sering sakit-sakitan. Semula baik-baik saja badannya malah bagus meski makannya banyak dan karena berusaha diet yang sayangnya hanya dipahami sebagai mengurangi asupan makan jadilah kacau. Asupan makanan yang masuk harus disesuaikan dengan tubuh kita. Semisal, kita punya kegiatan yang padat maka selingan seperti makanan ringan memang penting. Kan bakalan cepet laper tuh kecuali kondisi kerja di kantor yang sulit memungkinkan buat kita makan camilan (ada juga kondisi kantor yang memungkinkan buat makan camilan kalau ini nggak masalah).

Terakhir Yuki hanya mau bilang bahwa masalah makan tidak perlu ditakuti, makanlah seperti biasa. Untuk mengimbanginya lakukan olah raga, kegiatan yang lain, bahkan kerja pun masuk asal nggak over ya. Penuhi juga asupan gizinya misal biasa makan yang enak nih jangan lupa vitaminnya ya, minumannya sesekali jus buah, dan makanan lain yang lebih banyak kandungan gizinya.

Nah dari bahas hujan, makanan, terakhir sampai soal diet diet an segala ya. Oke dah cukup sekian selingannya. Tunggu cerbung Yuki berikutnya...

KKN Series : Anak Ajaib

Ini adalah cerbung dalam rangka Birthday Challange Yuki jadi silahkan dinikmati cerbungnya. Oh ya ada hadiah 2 buah buku karya Yuki buat komen terbaik ya. Pengumuman pemenang diposting setelah cerbung ini tamat.

KKN Series
(Another Story From Village)

Anak Ajaib



Ini cerita tentang salah saorang anak yang sebetulnya sudah aku curigai sejak awal, he have abbility like me. Bukan merasa tersaingi tapi awal2 malah takut sendiri.
Anak ini masih warga desa juga dan ibunya sangat dekat dengan kami. Suka ngajak diskusi sama kami soal kopi. Hari pertama kami kunjungan untuk cari tahu soal kopi juga aku ke rumah anak ini dulu.
Sejak pertama kali ketemu anak ini, sudah merasakan hal yang berbeda. Tapi aku hanya diam nggak mau bilang soal ini lah. Sampai akhirnya ada temenku yang cerita.
“Eh tau nggak anak ya Bu Wahyu yang cowok yang kecil sendiri itu katanga bisa lihat makhluk halus.”Kata Zakya.
“Kok lu tau sih.”Kata Bowo.
“Ibunya sendiri yang cerita pas aku kesana,Wo.”Kata Zakya.
“Eh bukannya Mila juga bisa lihat ya.”Celetuk Deo.
“Hm...emang kenapa?”Tanyaku.
Deo cerita kalau pernah dia pas lagi ke kamar mandi di kos an cowok. Waktu itu sekitar jam 2 pagi. Suasana rame sih karena rata2 kalau jam segitu pada gak bisa tidur. Deo ke kamar mandi sendirian biasalah mau pipis. Masih dalam keadaan setengah ngantuk setengah sadar, tiba2 dia mendengar seseorang menyapanya dari kamar mandi “Haiii....” Seketika itu juga Deo langsung angkat celana dan larii. Rasanya deg2an banget katanya.
“Hahahaha.....”Tawaku.
“Ih Mila malah ketawa. Beneran ini!!!”Protes Deo.
“Wuih aku baru tahu Mila bisa ketawa sekeras itu.”Kata Zakya.
“Eh aku juga pernah ngalami juga lho. Tapi kerasa aja cuma dilihatin.”Kata Bowo.
“Memangnya di kamar mandi itu ada penghuninya ya, La?”Tanya Deo.
“Ya ada, ya itu yang menyapa kamu.”Jawabku.
“Cowok ya?”Tanya Deo lagi.
“hum....”Balasku.
“Eh La aku juga pernah ngalami waktu itu....”Kata Ardi.
“Yah ini anak tau2 nongol aje.”Sela Bowo.
“Aku mau cerita nih!”Protes Ardi.
Ardi cerita kalau waktu itu jam 2 pagi dia nonton tim bola kesayangannya. Pas lagi seru2nya tiba2 TV nya jadi error. Gambarnya hilang bahkan sempat layarnya jadi hitam. Dia coba benerin antena berhasil meski keluarnya gak jelas gambarnya dan kresek2 suaranya. Tapi tiba2 layarnya jadi hitam kembali. Ketika ardi mencoba membetulkan lagi antenanya tiba2 suara cewek “hihihi” seolah membisikinya disertai angin yang bertiup halus dan terasa dingin. Ajaibnya setelah itu TV nya menyala normal.
“Hahahaha tu cewek gak suka kamu nonton bola.”Kata Deo.
“Trus dia mau nonton apa?Telenovela gitu?mana ada lah jam 2 pagi keleus. Oh ya La memang ada yang cewek juga?”Tanya Ardi.
“Hm...ada sih. Aku pernah denger cuma suara orang nangis sih pas lagi rapat. Itu Cuma sekali.”Kataku.
“Assalamualaikum....”
“Tok tok tok.” Pintu kos an cewek diketuk berulan kali. Segera kami buka dan kami membalasnya
“Waalaikumsalam....”
Rupanya itu Bu wahyu dan anaknya yang datang. Bu Wahyu mau berdiskusi lagi mengenai kelompok wanita tani yang ternyata tertarik sekali dengan program kami untuk mendatangkan ahlinya kopi. Sementara ibunya sibuk diskusi dengan kami, anaknya terlihat asik sendiri dengan mainan yang dia bawa. Kebetulan Rara keluar dari kamar dan mengajaknya bermain. Tiba2 anak ini menggeret baju ibunya sambil memanggil ibunya terus.
“Bu bu ada itu...itu.”Kata anak ini sambil menunjuk ke arah pohon besar didepan kos an cewek.
“Ada apa?”Tanya Bu Wahyu.
Aku nggak paham apa yang dibicarakan oleh ibu dan anak ini. Apalagi anaknya terlihat malu2 dan hanya mau berbisik ke arah ibunya.
“Maaf ya mbak, mas sebelumnya anak saya ini memang bisa melihat makhluk halus tapi dia nggak mau terus terang sama orang lain dan memang malu2 sukanya.”Kata Bu Wahyu.
Bu Wahyu bercerita kalau tadi anaknya bilang ada yang barusan pindahan. Jadi penghuni di pohon yang dekat lapangan voli pindah ke pohon besar didepan kos an cewek. Karena pohon di lapangan voli ditebang semua sama bapak2 didesa ini. Anak itu menunjuk pohon besar lagi tapi berhubung didepan kos an ada 3 pohon besar maka aku ikutan tanya.
“Yang mana sih dek?”Tanyaku.
“Itu itu yang itu...”Jawab anak itu sambil menunjuk tepatnya pohon yang mana.
Tiba-tiba anak itu tidak lagi menunjuk ke pohon. Dia mulai terdiam dan ingin sekali pulang. Ibunya pun terpaksa pulang dan berjanji akan membahas soal pertemuan dengan Kelompok wanita tani dan ahli kopi itu dengan Pak Kordes kami. Entah kenapa perasaanku berubah menjadi tidak enak saat anak itu pulang.
Waktu Maghrib tiba. Teman-teman sudah jamaah shalat Maghrib duluan dan aku ketinggalan. Nggak bisa menyusul juga karena tempatnya yang sempit. Akhirnya aku shalat sendirian. Baru saja mau I'tidal tiba2 aja mataku terpejam sebentar dan betapa terkejutnya aku melihat sorot sepasang mata merah. Tatapannya seolah menunjukkan dia marah. Ingin kubuka mata dan butuh waktu beberapa detik.
Aku hanya terkejut tapi tidak sampai ingin lari. Tetap dalam kondisi shalat dan tetap lanjut.
Godaan yang baru kali ini aku alami disaat shalat. Hm...

Its about Yuki and her life

Powered by Blogger.

New from Yuki

Hai semuanyaa...

Yuki membuka ruang khusus untuk siapa saja yang mau berinteraksi langsung melalui E-mail. Kalian boleh ngapain aja (asal jangan ngelamar Yuki lewat email yah, langsung ke rumah aja hahaha) Curhat, cerita panjang lebar, atau yang mau konsul tarot juga boleh silahkan.

Untuk yang Curhat atawa cerita panjang lebar bisa kapan aja Yuki balas

Buat yang mau konsul tarot sesuai janjian ya tidak bisa dadakan. No Free ya guys

Silahkan Yuki tunggu di : yuki.wolverine@gmail.com


Argyle Creme Template © by beKreaTief | Copyright © Catatan Yuki