Kenapa Masih Bertahan di Tarot?


Seperti yang pernah kutulis di Facebook resmiku (ceilee facebook resmi kek artis aja) bahwa aku mau bahas kenapa masih bertahan di Tarot? Padahal dari segi penghasilan aja udah okeee pake banget. Apa ya masih kurang?

Perlu aku jelaskan disini. Sebenarnya nggak kurang sih kalau masalah penghasilan berlebih iya lho. Bisa buat belanja ini itu macem2 kalau mau. Nah tapi aku butuh sesuatu yang lain. Apa sih? Ketemu org banyak ngobrol ngalor ngidul (ngobrol macem2). Emang ketemu nasabah nggak ngobrol banyak? Ya banyak cuma mereka kan juga banyak kegiatan dan aku yang mendatangi mereka. Jadi kadang lihat para nasabah yg nggak betah saat kita berlama-lama di rumah mereka.

Beda dg sesi pembacaan tarot mereka yang bener2 berusaha meluangkan waktu bahkan gak keberatan berjam2 lah aku sama mereka (padahal ada tarif sekali pertemuan dihitung per jam). Kadang sampe garuk2 kepala sendiri (eh ketombean ya...) sambil ngomong dalam hati : eh kok bisa yaaa. Ini yang jadi alasan utama yaitu manusia tetap membutuhkan namanya sosialisasi secara khusus. Jadi gak ada campur aduknya dengan pekejaan.

Itu alasan pertama....

Nah lanjut alasan kedua ini lebih ke arah ada rasa ingin memanfaatkan apa ya ng...sebut aja "Gift" dari Allah gitu ya. Aku juga bingung dibilang kelebihan ya sombong paling2 kelebihan berat badan iya dah. Dibilang dukun ya nggak salah nggak bener serba susah yaaa. Ini pun terjadi setelah menyadari bahwa aku punya Gift itu gitu lhoo (kalo gak sadar ya gak bakalan jadi tarot reader). Kenapa kalau kita punya sesuatu tidak digunakan untuk menolong orang lain?

"Gift" ini baru aku sadari saat kuliah semester 4, saat2 dimana mulai denger2 suara2 yg entah darimana dan suara itu ternyata menunjukkan suatu pertanda. Sampai akhirnya betulan terjadi di waktu yang akan datang. Saat lihat banyak makhluk halus bersliweran bahkan sebelum tidur pun banyak dari mereka yang malah ngajakin main ke dunia mereka (udah ngantuk berat nih coy malah diajakin main). Biasalah...itu terjadi karena di dunia mereka malam itu waktunya aktifitas kalau pagi waktunya tidur berkebalikan dg dunia manusia.

Ketika saat-saat itu sempat galau. Buat postingan di blog (postingan soal itu udah kuhapus) supaya dapet saran dari komentator gimana nih ngadepin diriku yang tiba-tiba jadi begini. Siapa sih yang mau tahu kedepannya apa yang terjadi? Ya kalau bagus, kalau jelek bisa bikin jantung mau copot. Sampai terakhir udah begitu sebelnya mau dihilangkan aja kali ya. Bikin capek aja gimana nggak mau tidur ntar ada yang menyapa. Mau tidur lagi ntar yang dari tanah kosong lewat mana muka ancur lagi haaah. Terus terus apa lagi coba?

Aku juga sering sharing ke orang-orang yang sama kek aku. Bagaimana menghadapinya bahkan ada yang menyarankan aku jadi healer (pengobatan melalui transfer energi jarak jauh) karena energiku cocok disana katanya. Cuma latihannya memang gak segampang itu sih perlu bolak balik dan selama ini blm pernah berani melakukan itu buat orang lain. Selain menguras energi juga sekarang jarang latihan.

Ya udah deh aku diemin aja sampai lama berhubung kuliah juga sdh mulai sibuk. Belum lagi ada orang-orang yang meminta aku nerawang ini itu batu lah apa lah untung bukan tokek yang diterawang (emang mesin X Ray ya bisa nerawang). Meski itu nggak menghilang sih tetap ada. Sampai akhirnya menemukan kartu Tarot itulah mulai dari sekedar iseng, pengen cari duit tambahan sampai berhubungan dengan Gift itu tadi. Semula ya gak mau mikir pake Gift itu dan ternyata otomatis keluar saat buka Tarot. Toh ya basicnya lebih mengarah ke psikologi bukan ke yang lainnya.

Sampai sebelum aku wisuda, aku sempat kepikiran buat menghilangkan Gift itu lagi. Kudatangi salah satu dosenku yang konon kata para mahasiswa memang biasa mengobati orang-orang. Aku bilang soal itu dan ini jawaban beliau :

KAMU DIBERI SESUATU YANG BELUM TENTU ORANG LAIN PUNYA. BAHKAN ORANG LAIN MEMBURU ITU SUPAYA DIBILANG SAKTI. NAH KENAPA MALAH KAMU MAU HILANGKAN? SAYA DULU PERNAH DIMINTA SEPERTI ITU OLEH ORANG KARENA TERGANGGU ANAKNYA BISA SAMA SEPERTI KAMU. TAPI SAYA BILANG TIDAK BISA. INI ADALAH PEMBERIAN TUHAN DAN KALAU SAYA MENGHILANGKANNYA SAYA SAMA SAJA MENGHALANGI KEHENDAK TUHAN. LATIHLAH TERUS, GUNAKAN ITU UNTUK MENOLONG ORANG LAIN.

Aku hanya bisa diam sambil mengangguk-anggukkan kepala. Memang benar apa yang dikatakan oleh dosenku itu. Sejak saat itu aku tak ingin menghilangkan Gift itu. Aku terus gunakan disaat menggunakan Tarot ataupun tidak. Karena Gift itu bisa tiba-tiba muncul disaat ada sesuatu yang harus aku sampaikan ke orang lain.

Apa kamu nggak takut pakai Tarot itu melampaui Allah?

Ini pertanyaan menarik yang sayangnya belum sempat aku jawab secara langsung didepan orangnya. Its OK aku jawab lewat postingan ini aja dan ini menjadi alasan ketiga kenapa aku tetap bertahan di Tarot meski penghasilan sebagai pegawai Bank sudah OK.

Sebelumnya harus tahu dulu apa sih yang dimaksud dengan bacaan tarot? Bacaan tentang masa depan? NO!! Tarot membaca apa yang kamu lakukan sekarang dan dulu. Kalaupun ada kedepannya terbaca itu juga akibat perbuatan dari si penanya bukan si pembaca Tarotnya. Sang pembaca Tarot hanya membaca apa yang keluar di kartunya mengartikan setiap simbol dan menyesuaikan dg pertanyaan yang ada.

Contoh : ada orang yang ngeluh kenapa sampai sekarang masih jomblo (padahal aku ya jomblo tapi kok santai ya). Dia cerita panjang lebar soal penampilan udah oke, sikap juga baik, tp kenapa msh jomblo. Dibukalah kartu Tarotnya dan ternyata masalahnya sebenernya ada cowok yang naksir dia tapi ditolak karena nggak cocok, nggak sreg lah dll. Orang yang bertanya itu akhirnya hanya menganggukkan kepala dan bilang : iya banyak yang mendekati tapi kurang cocok. Nah lho jd yang bikin dia jomblo siapa?

Contoh kedua : ada orang yang tanya ekstrem dah kenapa dia selalu sial dan apakah kedepannya juga bakalan sial? Dibuka kartunya dan keluarlah kartu yang menujukkan bahwa kesialan itu berawal dari dirinya sendiri. Kenapa? Dia berbuat curang, dia menjegal temannya di kantor supaya dapat posisi baik, dia apalah....Nah ketika dia merasa sial terus siapa yang mau disalahkan? Tuhan? Nggak kan...orang ini semula nggak mau ngaku tapi setelah dibuka semua kartunya dijelaskan satu-satu mulai dah dia nggak tahan dan mau menghilangkan kesialan itu. Caranya? Ya berbuat baiklah. Lama-kelamaan sialnya hilang sendiri. Seperti itulah....

Ini nggak berlaku buat yang dibacakan Tarotnya tapi ini juga bisa jadi pelajaran bagi si pembaca Tarotnya. Kenapa? Dengan begini si pembaca Tarot termasuk aku bisa paham ooh iya aku dulu juga pernah begitu mengalami apa yang dialami sama si penanya. Aku bisa kasih saran ke dia dan aku juga bisa kasih saran ke diriku sendiri. Nggak trus ngerasa sok suci sok sakti dan ogah menasehati diri sendiri. Nggak gitu juga keless (kelek teles : ketiak basah).

Sudah cukupkah menjawab pertanyaan2 seputar kenapa aku masih bertahan di Tarot? Kalau kurang ajukan pertanyaan di komentar. Komentar yang terlalu maksa apalagi pake dalil agama bla bla menyinggung SARA nggak aku balas dihapus malah iya. PEACE...kita damai lho. Agama itu ada untuk pedoman hidup kita biar nggak nyasar tapi nggak bikin kita kek robot kan? Luwes aja...

Tidak Ada yang Kebetulan

Tulisan ini dibuat gara2 dapet pelajaran dari satu peristiwa yang mengalami sebenarnya temanku tapi aku juga jadi saksi atas peristiwa ini. Udah lama terjadinya dan baru ngeh sekarang kalau ini ternyata bisa jadi pelajaran buat kita. Nama sengaja disamarkan supaya nggak menyinggung yg bersangkutan dan nggak bikin malu dia tentunya.

Kalo orang bercanda trus bilang : semua itu tergantung amal ibadah masing2 dah.

Trus kita sering2nya ketawa mendengar kata2 itu. Kata2 itu bukan bercandaan tok and Its True!!
Ini terjadi saat aku masih keliling dengan teman kerjaku. Ya kami tahu kondisi kantor bikin nggak mood jadi jangan ditanya kalau lebih baik keliling keluar daripada di kantor apalagi seorang marketing. Pada waktu itu temanku sebut saja si B bilang padaku kalau kemungkinan target gak tercapai dan kalaupun keluar seenggaknya dia udah dapat kerjaabilang. Kebetulan saat itu pas ada lowongan kerja dari perusahaan swasta terkenal dan si B juga udah daftar.

Si B ngomong nih sama aku : ntar kalau aku ternyata target bener2 gak tercapai dan aku dikeluarkan nih trus aku pas keterima di perusahaan swasta itu. Pas ngucapin salam perpisahan didepan temen2 aku mau bilang "saya sekarang sdh tidak kerja disini karena saya sudah diterima di perusahaan swasta lainnya" hehe. Biar orang2 dikantor tau kan kalau aku justru lebih diterima di perusahaan lain.

Setelah dia ngomong begitu tau2 ada suara yg terdengar jelas dari telinga kananku entah suara siapa yg jelas suara laki2 (lah aku waktu itu hanya berdua sama temenku di mobil trus itu siapa ya??) : orang itu sombong!! Nggak bakalan dia diterima di perusahaan lainnya (aslinya menggunakan bahasa jawa tp sengaja diterjemahkan pakai bahasa indonesia).

Aku hanya bisa terdiam nggak tau harus ngomong apa ke temenku si B tapi yang jelas itu sudah merupakan pertanda dan aku hanya bisa menunggu bagaimana kelanjutannya. Tiba2 mamaku yang saat itu lagi mengikuti ibadah haji telp menanyakan kabarku. Temenku si B tau2 minta ke aku supaya mamaku mendoakan agar dia lolos jadi pegawai di perusahaan swasta itu. Oke lah aku sampaikan ke mamaku dan mamaku bilang ya ya ya.

Waktu berjalan cukup lama sampai akhirnya aku dengar kabar bahwa temanku si B nggak lolos tes di perusahaan swasta itu pas di tahap pertama. So? Kebetulan kah? Dan ternyata saat aku ceritakan ke mamaku langsung dah mamaku bilang : sebenernya mama kira kamu yg mau daftar di perusahaan swasta ya langsung aja mama doakan semoga kamu gak keterima eh ternyata itu temenmu. Apakah itu kebetulan lagi? Nggak!
Lalu suara misterius itu? Kenapa bisa bener ya hehe....jadi merinding dah.

Ya itulah yang kumaksud bukan sebuah kebetulan. Tapi memang itu saling terkait satu sama lainnya. Suara misterius itu memberikanku sebuah pelajaran bahwa kalau kita memang nantinya kerja di tempat lain ya gak perlu kan di koar2kan didepan orang banyak? Nggak perlu semua orang tahu kan? Yg penting kita yg jalani kalau org lain tahu ya udah selesai. Titik. Baru niat buat sombong aja udah bikin doa gak terkabul. Apalagi kalau udah bener2 di koar2kan di depan banyak orang apa ya sombongnya double ekstra numpuk trus taraa orang malah berpikir jelek "uuh sombongnyaa" trus trus....

Ooh begitulah ternyata cara Allah menyelamatkan hambanya dari rasa sombong berlebih. Andai doa itu dikabulkan yg ada malah numpuk dosa.

Dan...begitu pula lah Allah memberikan pelajaran berharga sama penulis blog ini bahwa terkabulnya doa itu diiringi dg niat yang baik dan perbuatan yang baik juga.

Nah balik lagi dah semua itu tergantung amal ibadah masing2
Kali ini aku gak bisa ketawa dah denger kata2 itu...yang ada merinding

Udah ye tulisan ini, yuki udah merinding

Touring Pertama Gue : Dieng




Nikmati masa muda mu sebelum masa tua mu. Gitu dah kata2 yang paling sering aku dengar. So, gimana caranya menikmatinya? Ada banyak cara seperti jalan-jalan terus tiba2 koprol, selfie ekstrem sampai akhirnya kecebur ke kolam ikan, dan lupa sebagainya. Tapi yang ini terlalu mainstream banget saat temen2 kantor ngajak....

"Ayo kamu mau nggak touring ke dieng?" Tanya salah satu teman kerjaku

Ini nggak kedengeran seperti pertanyaan tapi malah tantangan buatku yang memiliki makna tersembunyi "wani po ra numpak motor bareng2 tekan dieng?" (Berani gak naik motor bareng2 sampe dieng?). Berani dong....siapa takut. Tanpa ba bi bu langsung ikut bayar iuran buat acara touring ini. Woi haloo ini touring you know lah naik motor bukan naik becak (iyalah mana jalanan menanjak masa' iya naik becak), masa' kuat? Ya kuat dong....
Inilah kita KOMBI


Persiapan sebelum berangkat
Meski acara ini sempet mundur karena suatu hal akhirnya tetap terselenggara juga dimana ceweknya cuma aku. Kalaupun ada satu lagi itu pacarnya temenku (tentu aja itu bkn temen se kantorku). Taraaa...inilah penampakan kami dan sudah punya nama resmi yaitu KOMBI (Komunitas Motor BRI Independent)
Berangkat dari salah satu kantor cabang di Ambarawa kami mengendarai sepeda motor masing2. Berbagai macem motor yang ikut touring ini mulai dari motor cowok sekelas Byson atau minimal Mega Pro, matic macem vario, sampe yang kayak si supri kesayanganku (alias Supra X 125). Aku sendiri naik Supri yang udah siap tarung menghadapi jalanan dieng.

Nggak ngira kalo ternyata rute perjalanan ini ngelewati tempat KKN ku dulu...yup desa Kalibanger, Gemawang, Temanggung. Meski sempet tanya orang dulu karena salah jalan tp akhirnya bisa juga sampe ke daerah Tambi. Itu lho yang terkenal dengan teh Tambi. Sepanjang perjalanan isinya kebun teh, jalanan rusak, dan asep. Bayangin aja buat naik seenggaknya main kopling 1 dan 2 belum lagi tuh jalan bisa bikin perut langsing. Sempat berhenti sebentar di Tambi buat istirahat dulu trus lanjut perjalanan.

Disini gak ada pom bensin sama sekali jadi bener2 memperhitungkan buat bensinnya. Ada sih yang jual bensin eceran dan kalo sempet beli dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Keluar dari Tambi mulai dah jalanan mulus tapi tetap aja menanjak belum lagi asap dari bis yang hitam legam mempesona tapi bikin sesak. Memasuki kawasan dieng mulai kerasa dah dinginnya padahal jaket udah tebel, kaos kaki, sarung tangan dan slayer penutup mulut. Lho komplit ala rider sejati tapi tetap kedinginan.

Sampai di depan tulisan selamat datang di dieng plateau ada parkiran khusus dan kami berhenti disana. Istirahat sekaligus pembagian snack termasuk menyiapkan kalau ada yang gak bawa jas hujan ya bisa beli dulu harga murah meriah sekali pake. Disini ada satu org yg akhirnya balik ke rumah (gegara udah ada janjian) akhirnya anggota yg awalnya 27 orang berkurang jadi 26 orang. 
Yeah sampe disini juga


Ini lho rompi khas KOMBI
Perjalanan berlanjut sampai ke loket masuk dieng plateau dan sayangnya hujan deras langsung mengguyur kami. Untungnya ada bekas bangunan yang bisa dipakai buat berteduh. Cukup lama hujan turun sampai makan siang pun kami lakukan di tempat berteduh. Begitu hujan reda kami mulai menuju ke lokasi telaga 3 warna menyusuri apa aja yang ada disana. Bagian telaga yang mengering bisa kita injak meski kesannya serem sih takut tau2 badan kita tinggal setengah diatas permukaan tanah. Aku sempat ke tempat yang namanya batu tulis dimana kalo kita berdoa disini nantinya yang punya anak dan belum bisa baca meski dah umur 4 tahun bakalan bisa lancar membaca secara bertahap. Ini hanya legenda sih belum diketahui kebenarannya.
Legenda batu tulis

Telaga warna yang mulai mengering

Belum sempat ke objek wisata yang lainnya kami harus pulang karena kalau terlalu sore bisa2 sampe ke rumah masing2 terlalu malam. Kita pulang sambil mampir ke salah satu masjid dekat sana buat shalat sekaligus beli oleh2. Aku hanya beli carica, terong belanda jelly drink, kopi dieng, teh tambi dan stiker (buat tanda kalo aku dah pernah ke dieng). Ada yang beli oleh2 sampe kek orang mudik (dimasukin ke dus dan diikat di bagian belakang jok motornya).
Ada adek kecil ikutan ayahnya touring


Lagi2 lewat Tambi tapi kali ini gelap, kabut dan dingin. Antara serem dan seru dah kalo kek gini. Tanpa disadari ternyata kita terbagi jadi dua bagian ada yg salah jalan ada yg udah bener jalannya. Belum lagi ada yang mogok dijalan gara2 olinya habis. Tapi untunglah itu semua bisa teratasi dan mulailah perjalanan ke sumowono. Aku akhirnya dibonceng oleh temanku sampai dengan sumowono (ada kesan seram dan mistis saat melewati jalanan ini cuma gak aku ceritakan disini).

Makan malam kami di warung penyetan daerah Bandungan sambil cerita dan bercanda soal PK. Maklum dah disini kan pria dewasa jd kalo bercandaan vulgar itu biasa (untungnya temenku yg membawa anaknya sdh plng duluan). Porsi makanannya besar dan tetap bisa masuk ke perutku semua (udah kelaparan sih). Sampai rumah sudah menjukkan jam setengah dua belas malam dan itu pas acara syukurannya tetanggaku selesai (jadi pas gak kehalang sama mobil tamu yang parkir di depan rumah). 

Rasanya gak capek malah maunya melek terus. Bener2 bukan cuma touring tapi juga petualangan. Gak semua cewek mau nyetir sendirian sepeda motornya apalagi sampai dieng. Bener2 rasa seneng yang luar biasa. Semoga touring berikutnya lebih asyik lagi.

Thanks to :
Allah SWT
Ortu yang dah kasih ijin
Mas Ian, Mas Kris, Mas Anjar, Mas Yudha, Mas Bachtiar dan lainnya semua anggota KOMBI yang udah ikutan acara ini
Supri si motor kesayanganku
dan terutama untuk Dieng, terima kasih untuk petualangannya

Sekilas Tentang Kerjaan Yuki



Hai hai hai...
Maaf sudah lama nggak ngisi di blog ini setelah kerja
Kali ini Yuki mau cerita tentang apa sih kerjaan Yuki sekarang
Jadi Tarot Reader? Masih tapi hanya sabtu minggu aja sih. Senin sampai jumatnya ada kerjaan lain.

                Oke selama 5 hari aku kerja sebagai Sales khusus buat mencari nasabah penabung di sebuah bank (sengaja nggak di sebutin banknya). Jujur awalnya aku juga gak begitu berminat masuk sini karena lagi lagi bank (gak tau udah keturunan keberapa kerjanya di bank semua). Eeh ya karena tuntutan dari ortu juga lah akhirnya masuk sini (sebelumnya mau kerja sesuai jurusan di peternakan Cuma memang tidak diperbolehkan sih, mungkin karena disana terlalu keras untuk cewek).
                Kalau dibilang sales rasanya kurang cocok ya. Oke sebenernya ini kerjaan marketing dimana aku berkeliling bersama atasanku mencari nasabah baru untuk penabung. Yes kita satu team dan atasanku adalah team leadernya. Nggak seperti kebanyakan team di kerja lapangan kadang aku keluar sendiri dan atasanku keluar sendiri cari nasabah.             
                Jobdescription saat aku tanda tangan kontraknya mengatakan bahwa kerjaanku itu mencari nasabah baru aja. Tapi kenyataan di lapangannya nggak seperti itu. Kadang harus bisa merayu nasabah lama untuk buka tabungan baru misal buat anaknya. Menawarkan produk baru juga (kalau ada sih) sekaligus tameng terdepan ketika nasabah protes soal apa aja dan harus didengerin (meski pulang rumah protesan nasabah dibuang ke tempat sampah biar nggak penuh di kepala hanya protes yg penting aja yg masih disimpan).
                Pekerjaan marketing ini banyak bikin orang ngiri terutama sama orang yang kerjaannya stay di kantor. Nah lho apa penyebabnya coba? Karena mereka melihat kita jalan- jalan kesana kemari ketemu nasabah ntar pulang kadang dibawain makanan atau apalah. Padahal aslinya kalo nggak ketemu nasabah ya kepanasan ya kehujanan ya apalah termasuk mau ketabrak motor ketabrak bis (itu kalo nggak hati-hati dijalan).
Kata Orang jowo : Kerjaan kuwi ya sawang sinawang
                Pasti dibalik enak ya ada nggak enaknya. Apapun kerjaannya mau kantoran, marketing, wirausaha sampe pemulung pun juga seperti itu. Jadi kenapa harus IRI? Kenapa harus mengolok-olok orang yang kerjaannya bagi kita itu HINA?

Petualangan Mencari Kerja


Hadeuh judul gimana gitu ya...tapi memang cari kerja itu seperti petualangannya si Dora ya "kemana kita selanjutnya?" bedanya disini gak ada yang namanya PETA yg bisa ngomong dan ngasih tau ke arah mana selanjutnya. Pokoknya berasa main game RPG yang up to you mau kemana duluan menyelesaikan Quest apa dulu atau mau beli item (maaf penulisnya maniak game jadi beginilah).

Bulan maret ini setelah pulang dari jogja langsung terjun ke 2 jobfair sekaligus. Pertama jobfairnya UNNES dan kedua jobfair di Gedung  Wanita Semarang (entah kenapa hidupku muter muter cuma di Semarang aja paling jauh jogja). Disana bukan lagi tebar pesona tapi tebar lamaran hahahaha....ok jadi setelah nunggu lama yang ada panggilan dari PT. Surya Madistrindo dan ibuku gak setuju gegara itu berhubungan dengan rokok. Berikutnya ada panggilan lagi justru bukan dari jobfair, dari manakah itu...yap betul sekali dari lamaran yang aku kirim lewat pos dan ini dia :

YAYASAN PURBA DANARTA
Hanya karena sering mendengar namanya aja tiba-tiba tertarik masuk ke sini sebagai Pendamping Literasi Keuangan. Tesnya bisa dibilang sehari tapi kejar tayang dah. Bayangkan psikotes, wawancara 1 dan 2 hanya satu hari itu tok. Psikotesnya biasa sih yang dikeluarkan seperti EPPS (lupa kepanjangannya yg jelas ada kata Edwards apa gitu) yang biasa dipakai untuk melihat kepribadian kita, tes gambar yang diminta mencari gambar yang benar, tes terakhir adalah kreplin hahaha (ini hantu dah bagi yang gak biasa hitung cepat). Nunggu pemanggilan buat wawancara dengan psikolognya terus terakhir wawancara dengan bagian SDM kali ya ada tiga orang sekaligus yg mewawancarai dan ada 4 orang peserta sekaligus yang diwawancarai (intinya mereka ingin membandingkan kita dengan pelamar lainnya). Oh ya mengenai Pendamping Literasi Keuangan ini adalah bagaimana kita mengarahkan masyarakat di pedesaan agar bisa lebih mengembangkan usaha mereka secara maksimal serta mengarahkan uang hasil perolehannya agar sebagian disimpan didalam bank (kira2 begitu sih penjelasannya..dah agak lupa juga). Oh ya yang gak habis pikir di tes rekruitmen ini hanya 11 orang aja yang datang wkwkwk....

PT. SAMAFITRO
Ini juga gak tau kenapa tertarik sama perusahaan ini hanya gara-gara mereka membutuhkan Admin Sales (admin di bagian penjualan). Nah berhubung di panggil sama HRD nya by SMS datanglah aku ke sana. Bikin wow juga karena yang dipanggil hanya 3 orang (untung ada temennya, kalo sendirian berasa gimana gitu). Tes pertama adalah psikotes juga dan tes ini lebih mengarah ke kepribadian kita semua termasuk tes warteg dan tes gambar orang serta pohon (wow banget lah jadi bener2 menguak sisi diri kita yang sebenarnya) tentunya gak ada lagi tu si tes kreplin dan pauli (I feel free). Sampai sekarang masih menunggu pengumuman juga.

Bank Jateng
Nah ini dia yang wow banget dah. Pesertanya mungkin sampai ribuan soalnya aku aja no 405. Aku dipanggil by SMS oleh pihak SDM dan disini peraturannya ketat banget dah "tidak akan ditanggapi pertanyaan kepada pihak SDM mengenai proses selanjutnya baik lewat telp maupun sms" widiih jadi siap-siap menunggu aja ya. Ini sudah masuk seleksi kedua setelah seleksi administrasi. Tesnya berupa tes tertulis yaitu mengerjakan soal seputar pengetahuan umum dan perbankan sebanyak 100 soal. Mana lembar jawabannya pakai lembar jawaban komputer (kek ujian nasional aja) yang dikerjakan dengan bolpoint hitam (gak boleh boxy gak boleh gel) dan hanya bisa dihapus pakai tip ex. Bikin pegelnya karena gak ada mejanya dan harus bawa papan alas (mana lupa bawa papan alas dah akhirnya pakai stopmap pun jadi). Heuu semoga bisa keterima dah di bank Jateng soalnya dah pengen segera kerja.
Oke, gitu aja sih masih banyak panggilan lainnya yang sengaja dilupakan eh diabaikan karena tak dapat restu ortu.

Its about Yuki and her life

Powered by Blogger.

New from Yuki

Hai semuanyaa...

Yuki membuka ruang khusus untuk siapa saja yang mau berinteraksi langsung melalui E-mail. Kalian boleh ngapain aja (asal jangan ngelamar Yuki lewat email yah, langsung ke rumah aja hahaha) Curhat, cerita panjang lebar, atau yang mau konsul tarot juga boleh silahkan.

Untuk yang Curhat atawa cerita panjang lebar bisa kapan aja Yuki balas

Buat yang mau konsul tarot sesuai janjian ya tidak bisa dadakan. No Free ya guys

Silahkan Yuki tunggu di : yuki.wolverine@gmail.com


Argyle Creme Template © by beKreaTief | Copyright © Catatan Yuki