Kenapa Masih Bertahan di Tarot?


Seperti yang pernah kutulis di Facebook resmiku (ceilee facebook resmi kek artis aja) bahwa aku mau bahas kenapa masih bertahan di Tarot? Padahal dari segi penghasilan aja udah okeee pake banget. Apa ya masih kurang?

Perlu aku jelaskan disini. Sebenarnya nggak kurang sih kalau masalah penghasilan berlebih iya lho. Bisa buat belanja ini itu macem2 kalau mau. Nah tapi aku butuh sesuatu yang lain. Apa sih? Ketemu org banyak ngobrol ngalor ngidul (ngobrol macem2). Emang ketemu nasabah nggak ngobrol banyak? Ya banyak cuma mereka kan juga banyak kegiatan dan aku yang mendatangi mereka. Jadi kadang lihat para nasabah yg nggak betah saat kita berlama-lama di rumah mereka.

Beda dg sesi pembacaan tarot mereka yang bener2 berusaha meluangkan waktu bahkan gak keberatan berjam2 lah aku sama mereka (padahal ada tarif sekali pertemuan dihitung per jam). Kadang sampe garuk2 kepala sendiri (eh ketombean ya...) sambil ngomong dalam hati : eh kok bisa yaaa. Ini yang jadi alasan utama yaitu manusia tetap membutuhkan namanya sosialisasi secara khusus. Jadi gak ada campur aduknya dengan pekejaan.

Itu alasan pertama....

Nah lanjut alasan kedua ini lebih ke arah ada rasa ingin memanfaatkan apa ya ng...sebut aja "Gift" dari Allah gitu ya. Aku juga bingung dibilang kelebihan ya sombong paling2 kelebihan berat badan iya dah. Dibilang dukun ya nggak salah nggak bener serba susah yaaa. Ini pun terjadi setelah menyadari bahwa aku punya Gift itu gitu lhoo (kalo gak sadar ya gak bakalan jadi tarot reader). Kenapa kalau kita punya sesuatu tidak digunakan untuk menolong orang lain?

"Gift" ini baru aku sadari saat kuliah semester 4, saat2 dimana mulai denger2 suara2 yg entah darimana dan suara itu ternyata menunjukkan suatu pertanda. Sampai akhirnya betulan terjadi di waktu yang akan datang. Saat lihat banyak makhluk halus bersliweran bahkan sebelum tidur pun banyak dari mereka yang malah ngajakin main ke dunia mereka (udah ngantuk berat nih coy malah diajakin main). Biasalah...itu terjadi karena di dunia mereka malam itu waktunya aktifitas kalau pagi waktunya tidur berkebalikan dg dunia manusia.

Ketika saat-saat itu sempat galau. Buat postingan di blog (postingan soal itu udah kuhapus) supaya dapet saran dari komentator gimana nih ngadepin diriku yang tiba-tiba jadi begini. Siapa sih yang mau tahu kedepannya apa yang terjadi? Ya kalau bagus, kalau jelek bisa bikin jantung mau copot. Sampai terakhir udah begitu sebelnya mau dihilangkan aja kali ya. Bikin capek aja gimana nggak mau tidur ntar ada yang menyapa. Mau tidur lagi ntar yang dari tanah kosong lewat mana muka ancur lagi haaah. Terus terus apa lagi coba?

Aku juga sering sharing ke orang-orang yang sama kek aku. Bagaimana menghadapinya bahkan ada yang menyarankan aku jadi healer (pengobatan melalui transfer energi jarak jauh) karena energiku cocok disana katanya. Cuma latihannya memang gak segampang itu sih perlu bolak balik dan selama ini blm pernah berani melakukan itu buat orang lain. Selain menguras energi juga sekarang jarang latihan.

Ya udah deh aku diemin aja sampai lama berhubung kuliah juga sdh mulai sibuk. Belum lagi ada orang-orang yang meminta aku nerawang ini itu batu lah apa lah untung bukan tokek yang diterawang (emang mesin X Ray ya bisa nerawang). Meski itu nggak menghilang sih tetap ada. Sampai akhirnya menemukan kartu Tarot itulah mulai dari sekedar iseng, pengen cari duit tambahan sampai berhubungan dengan Gift itu tadi. Semula ya gak mau mikir pake Gift itu dan ternyata otomatis keluar saat buka Tarot. Toh ya basicnya lebih mengarah ke psikologi bukan ke yang lainnya.

Sampai sebelum aku wisuda, aku sempat kepikiran buat menghilangkan Gift itu lagi. Kudatangi salah satu dosenku yang konon kata para mahasiswa memang biasa mengobati orang-orang. Aku bilang soal itu dan ini jawaban beliau :

KAMU DIBERI SESUATU YANG BELUM TENTU ORANG LAIN PUNYA. BAHKAN ORANG LAIN MEMBURU ITU SUPAYA DIBILANG SAKTI. NAH KENAPA MALAH KAMU MAU HILANGKAN? SAYA DULU PERNAH DIMINTA SEPERTI ITU OLEH ORANG KARENA TERGANGGU ANAKNYA BISA SAMA SEPERTI KAMU. TAPI SAYA BILANG TIDAK BISA. INI ADALAH PEMBERIAN TUHAN DAN KALAU SAYA MENGHILANGKANNYA SAYA SAMA SAJA MENGHALANGI KEHENDAK TUHAN. LATIHLAH TERUS, GUNAKAN ITU UNTUK MENOLONG ORANG LAIN.

Aku hanya bisa diam sambil mengangguk-anggukkan kepala. Memang benar apa yang dikatakan oleh dosenku itu. Sejak saat itu aku tak ingin menghilangkan Gift itu. Aku terus gunakan disaat menggunakan Tarot ataupun tidak. Karena Gift itu bisa tiba-tiba muncul disaat ada sesuatu yang harus aku sampaikan ke orang lain.

Apa kamu nggak takut pakai Tarot itu melampaui Allah?

Ini pertanyaan menarik yang sayangnya belum sempat aku jawab secara langsung didepan orangnya. Its OK aku jawab lewat postingan ini aja dan ini menjadi alasan ketiga kenapa aku tetap bertahan di Tarot meski penghasilan sebagai pegawai Bank sudah OK.

Sebelumnya harus tahu dulu apa sih yang dimaksud dengan bacaan tarot? Bacaan tentang masa depan? NO!! Tarot membaca apa yang kamu lakukan sekarang dan dulu. Kalaupun ada kedepannya terbaca itu juga akibat perbuatan dari si penanya bukan si pembaca Tarotnya. Sang pembaca Tarot hanya membaca apa yang keluar di kartunya mengartikan setiap simbol dan menyesuaikan dg pertanyaan yang ada.

Contoh : ada orang yang ngeluh kenapa sampai sekarang masih jomblo (padahal aku ya jomblo tapi kok santai ya). Dia cerita panjang lebar soal penampilan udah oke, sikap juga baik, tp kenapa msh jomblo. Dibukalah kartu Tarotnya dan ternyata masalahnya sebenernya ada cowok yang naksir dia tapi ditolak karena nggak cocok, nggak sreg lah dll. Orang yang bertanya itu akhirnya hanya menganggukkan kepala dan bilang : iya banyak yang mendekati tapi kurang cocok. Nah lho jd yang bikin dia jomblo siapa?

Contoh kedua : ada orang yang tanya ekstrem dah kenapa dia selalu sial dan apakah kedepannya juga bakalan sial? Dibuka kartunya dan keluarlah kartu yang menujukkan bahwa kesialan itu berawal dari dirinya sendiri. Kenapa? Dia berbuat curang, dia menjegal temannya di kantor supaya dapat posisi baik, dia apalah....Nah ketika dia merasa sial terus siapa yang mau disalahkan? Tuhan? Nggak kan...orang ini semula nggak mau ngaku tapi setelah dibuka semua kartunya dijelaskan satu-satu mulai dah dia nggak tahan dan mau menghilangkan kesialan itu. Caranya? Ya berbuat baiklah. Lama-kelamaan sialnya hilang sendiri. Seperti itulah....

Ini nggak berlaku buat yang dibacakan Tarotnya tapi ini juga bisa jadi pelajaran bagi si pembaca Tarotnya. Kenapa? Dengan begini si pembaca Tarot termasuk aku bisa paham ooh iya aku dulu juga pernah begitu mengalami apa yang dialami sama si penanya. Aku bisa kasih saran ke dia dan aku juga bisa kasih saran ke diriku sendiri. Nggak trus ngerasa sok suci sok sakti dan ogah menasehati diri sendiri. Nggak gitu juga keless (kelek teles : ketiak basah).

Sudah cukupkah menjawab pertanyaan2 seputar kenapa aku masih bertahan di Tarot? Kalau kurang ajukan pertanyaan di komentar. Komentar yang terlalu maksa apalagi pake dalil agama bla bla menyinggung SARA nggak aku balas dihapus malah iya. PEACE...kita damai lho. Agama itu ada untuk pedoman hidup kita biar nggak nyasar tapi nggak bikin kita kek robot kan? Luwes aja...

Tidak Ada yang Kebetulan

Tulisan ini dibuat gara2 dapet pelajaran dari satu peristiwa yang mengalami sebenarnya temanku tapi aku juga jadi saksi atas peristiwa ini. Udah lama terjadinya dan baru ngeh sekarang kalau ini ternyata bisa jadi pelajaran buat kita. Nama sengaja disamarkan supaya nggak menyinggung yg bersangkutan dan nggak bikin malu dia tentunya.

Kalo orang bercanda trus bilang : semua itu tergantung amal ibadah masing2 dah.

Trus kita sering2nya ketawa mendengar kata2 itu. Kata2 itu bukan bercandaan tok and Its True!!
Ini terjadi saat aku masih keliling dengan teman kerjaku. Ya kami tahu kondisi kantor bikin nggak mood jadi jangan ditanya kalau lebih baik keliling keluar daripada di kantor apalagi seorang marketing. Pada waktu itu temanku sebut saja si B bilang padaku kalau kemungkinan target gak tercapai dan kalaupun keluar seenggaknya dia udah dapat kerjaabilang. Kebetulan saat itu pas ada lowongan kerja dari perusahaan swasta terkenal dan si B juga udah daftar.

Si B ngomong nih sama aku : ntar kalau aku ternyata target bener2 gak tercapai dan aku dikeluarkan nih trus aku pas keterima di perusahaan swasta itu. Pas ngucapin salam perpisahan didepan temen2 aku mau bilang "saya sekarang sdh tidak kerja disini karena saya sudah diterima di perusahaan swasta lainnya" hehe. Biar orang2 dikantor tau kan kalau aku justru lebih diterima di perusahaan lain.

Setelah dia ngomong begitu tau2 ada suara yg terdengar jelas dari telinga kananku entah suara siapa yg jelas suara laki2 (lah aku waktu itu hanya berdua sama temenku di mobil trus itu siapa ya??) : orang itu sombong!! Nggak bakalan dia diterima di perusahaan lainnya (aslinya menggunakan bahasa jawa tp sengaja diterjemahkan pakai bahasa indonesia).

Aku hanya bisa terdiam nggak tau harus ngomong apa ke temenku si B tapi yang jelas itu sudah merupakan pertanda dan aku hanya bisa menunggu bagaimana kelanjutannya. Tiba2 mamaku yang saat itu lagi mengikuti ibadah haji telp menanyakan kabarku. Temenku si B tau2 minta ke aku supaya mamaku mendoakan agar dia lolos jadi pegawai di perusahaan swasta itu. Oke lah aku sampaikan ke mamaku dan mamaku bilang ya ya ya.

Waktu berjalan cukup lama sampai akhirnya aku dengar kabar bahwa temanku si B nggak lolos tes di perusahaan swasta itu pas di tahap pertama. So? Kebetulan kah? Dan ternyata saat aku ceritakan ke mamaku langsung dah mamaku bilang : sebenernya mama kira kamu yg mau daftar di perusahaan swasta ya langsung aja mama doakan semoga kamu gak keterima eh ternyata itu temenmu. Apakah itu kebetulan lagi? Nggak!
Lalu suara misterius itu? Kenapa bisa bener ya hehe....jadi merinding dah.

Ya itulah yang kumaksud bukan sebuah kebetulan. Tapi memang itu saling terkait satu sama lainnya. Suara misterius itu memberikanku sebuah pelajaran bahwa kalau kita memang nantinya kerja di tempat lain ya gak perlu kan di koar2kan didepan orang banyak? Nggak perlu semua orang tahu kan? Yg penting kita yg jalani kalau org lain tahu ya udah selesai. Titik. Baru niat buat sombong aja udah bikin doa gak terkabul. Apalagi kalau udah bener2 di koar2kan di depan banyak orang apa ya sombongnya double ekstra numpuk trus taraa orang malah berpikir jelek "uuh sombongnyaa" trus trus....

Ooh begitulah ternyata cara Allah menyelamatkan hambanya dari rasa sombong berlebih. Andai doa itu dikabulkan yg ada malah numpuk dosa.

Dan...begitu pula lah Allah memberikan pelajaran berharga sama penulis blog ini bahwa terkabulnya doa itu diiringi dg niat yang baik dan perbuatan yang baik juga.

Nah balik lagi dah semua itu tergantung amal ibadah masing2
Kali ini aku gak bisa ketawa dah denger kata2 itu...yang ada merinding

Udah ye tulisan ini, yuki udah merinding

Its about Yuki and her life

Powered by Blogger.

New from Yuki

Hai semuanyaa...

Yuki membuka ruang khusus untuk siapa saja yang mau berinteraksi langsung melalui E-mail. Kalian boleh ngapain aja (asal jangan ngelamar Yuki lewat email yah, langsung ke rumah aja hahaha) Curhat, cerita panjang lebar, atau yang mau konsul tarot juga boleh silahkan.

Untuk yang Curhat atawa cerita panjang lebar bisa kapan aja Yuki balas

Buat yang mau konsul tarot sesuai janjian ya tidak bisa dadakan. No Free ya guys

Silahkan Yuki tunggu di : yuki.wolverine@gmail.com


Argyle Creme Template © by beKreaTief | Copyright © Catatan Yuki