Kalau yang
kuliah pasti kenal dengan IPK
Kalau yang
sekolah kenal dengan nilai
So, ada apa dengan nilai dan IPK? Tentulah ada
hubungannya. Apalagi dalam hal kerja selalu mensyaratkan jika itu lulusan
perguruan tinggi paling tidak lulus dengan IPK sekian. Kalau lulusan SMP atau
SMA ya lulus dengan nilai sekian. Jadi itulah sebabnya gak bisa lulus
sembarangan dengan nilai atawa IPK jeblok (baca : jelek bingit).
Selama ini, kita dituntut untuk mendapatkan nilai dan IPK
yang baik oleh ortu maupun oleh guru kita. Bersaing dengan teman teman sekelas
bahkan teman seangkatan. Konon katanya nilai yang baik bisa memudahkan kita
dalam mencari pekerjaan. Tapi...semua berubah ketika negara api menyerang (lhoo
kok malah avatar sih). Oke balik ke topik dah jadi memang kita butuh nilai dan
IPK yang tinggi atau setidaknya sedanglah. Nah trus bukan berarti kalian hanya
belajar melulu di sekolah atau di kampus jadi mahasiswa KUPER (kuliah perpus).
Jadi, bagilah waktu dan mulai belajar serta cari kegiatan yang kalian sukai.
Kegiatan yang positif dan tentunya tidak bersifat membuang uang terlalu banyak.
Kenapa?
IPK maupun nilai adalah persyaratan diawal sekaligus
persaingan di awal dalam mencari pekerjan. Ingat! Awal ya! Tes selanjutnya
dalam rekruitment pegawai adalah wawancara yang perusahaan ingin mengetahui
dimana kemampuan kalian dan seberapa besar keinginan kalian bekerja disana. Oh
ya satu lagi yaitu kesanggupan kalian untuk kerja dengan gaji sekian serta
dengan resiko pekerjaan seperti ini. Coba deh kalian saat diwawancarai
bilang kegiatan selama sekolah atau
selama kuliah hanya belajar tanpa ikut organisasi, ikut komunitas,
mengembangkan hobi, intinya kegiatan diluar jam belajar lah. Mestinya
perusahaan bakalan mikir buat nerima kamu sebagai pegawainya. Alasannya kamu
kurang sosialisasi dengan lingkungan sekitarmu. Padahal dalam kerja sosialisasi
itu sangat perlu bisa dengan teman maupun dengan atasan dan secara tidak kalian
sadari itu bisa membantumu dalam menyelesaikan pekerjaan di kantor. Nah lho...
Aku gak mau kerja kantoran, enak wirausaha aja...
Boleh kok bahkan sangat boleh. Lha trus kalau kalian hanya
belajar mulu selama kuliah atau sekolah bisa jadi wirausahawan? Yakin?coba
tanya diri kalian sendiri. Mau usaha apa?kecuali kamu emang niat dari awal mau
jadi guru dan buka tempat bimbel ya gak masalah kalian belajar terus. Malah
harus belajar terus coz gak ada seorang guru yang berhenti belajar.
SKILL...itu yang kadang orang lupa. Kata ini sering
diucapkan oleh banyak orang tp belum tentu ia menjalaninya. Tu...inget
baik-baik. Contohnya aku dah. Oke, aku dulu mahasiswa fakultas peternakan. Tapi
apa yang terjadi kalau IPK ku jadi tinggi (karena
belajarnya rajin banget dan Cuma jadi mahasiswa KUPER) dan
setelah diminta terjun ke lapangan ngurus ayam sekian banyak (begitu banyaknya
sampe gak bisa dihitung dg jari) malah gak bisa dengan
segudang alasan. Entah yang kandangnya
bau lah (tp jarang kalau sampe peternakan besar yg kandangnya bau. Biasanya
kelas kecil dan menengah yg kandangnya masih bau), kena kotoran ayam atau
minimal lihat kotoran ayam bilang "hii...!", gak biasa menakar pakan
atau mungkin males buat kasih pakan ayam ya gimana mau kerja?
Makanya seperti itu memang harus dibiasakan. Biasa untuk
memelihara, kasih pakan ayam, biasa bersihin kotorannya ayam dsb. Nah itu dapet
darimana coba? Dari kata2 dosen doang? Kan gak bisa. Itu harus kita jalani. Belum
lagi ngadepin temen sendiri yg ternyata nyebelin dan bikin kita ilfill gara2
dia gak mau kerja. Apa ya dengan baca literatur di perpus bisa dapet begituan?
Gak bisa juga...sama kan?
Sudah banyak contoh, itu terjadi pada kakak angkatanku
sendiri, pada orang lain bahkan mungkin pada temanku. Diriku sendiri? Semoga
tidak dan mari terus untuk mengoreksi lalu mengubah sistem yang salah pada diri
kita sendiri. So,mari sejak awal kita tanamkan untuk mengasah otak dan skill
kita.
Tulisan ini juga peringatan bagi penulisnya sendiri.
Betul sekali mbak. Kuliah itu hanya sebagai dasar awal sedangkan pengalaman adalah hal yang akan melengkapinya :)
ReplyDeleteYup...
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung ke blognya Yuki