KKN Series
(Another Story From Village)
Anak Ajaib
Ini
cerita tentang salah saorang anak yang sebetulnya sudah aku curigai sejak awal,
he have abbility like me. Bukan
merasa tersaingi tapi awal2 malah takut sendiri.
Anak
ini masih warga desa juga dan ibunya sangat dekat dengan kami. Suka ngajak diskusi
sama kami soal kopi. Hari pertama kami kunjungan untuk cari tahu soal kopi juga
aku ke rumah anak ini dulu.
Sejak
pertama kali ketemu anak ini, sudah merasakan hal yang berbeda. Tapi aku hanya
diam nggak mau bilang soal ini lah. Sampai akhirnya ada temenku yang cerita.
“Eh
tau nggak anak ya Bu Wahyu yang cowok yang kecil sendiri itu katanga bisa lihat
makhluk halus.”Kata Zakya.
“Kok
lu tau sih.”Kata Bowo.
“Ibunya
sendiri yang cerita pas aku kesana,Wo.”Kata Zakya.
“Eh
bukannya Mila juga bisa lihat ya.”Celetuk Deo.
“Hm...emang
kenapa?”Tanyaku.
Deo
cerita kalau pernah dia pas lagi ke kamar mandi di kos an cowok. Waktu itu
sekitar jam 2 pagi. Suasana rame sih karena rata2 kalau jam segitu pada gak
bisa tidur. Deo ke kamar mandi sendirian biasalah mau pipis. Masih dalam
keadaan setengah ngantuk setengah sadar, tiba2 dia mendengar seseorang
menyapanya dari kamar mandi “Haiii....” Seketika itu juga Deo langsung angkat
celana dan larii. Rasanya deg2an banget katanya.
“Hahahaha.....”Tawaku.
“Ih
Mila malah ketawa. Beneran ini!!!”Protes Deo.
“Wuih
aku baru tahu Mila bisa ketawa sekeras itu.”Kata Zakya.
“Eh
aku juga pernah ngalami juga lho. Tapi kerasa aja cuma dilihatin.”Kata Bowo.
“Memangnya
di kamar mandi itu ada penghuninya ya, La?”Tanya Deo.
“Ya
ada, ya itu yang menyapa kamu.”Jawabku.
“Cowok
ya?”Tanya Deo lagi.
“hum....”Balasku.
“Eh
La aku juga pernah ngalami waktu itu....”Kata Ardi.
“Yah
ini anak tau2 nongol aje.”Sela Bowo.
“Aku
mau cerita nih!”Protes Ardi.
Ardi
cerita kalau waktu itu jam 2 pagi dia nonton tim bola kesayangannya. Pas lagi
seru2nya tiba2 TV nya jadi error. Gambarnya hilang bahkan sempat layarnya jadi
hitam. Dia coba benerin antena berhasil meski keluarnya gak jelas gambarnya dan
kresek2 suaranya. Tapi tiba2 layarnya jadi hitam kembali. Ketika ardi mencoba
membetulkan lagi antenanya tiba2 suara cewek “hihihi” seolah membisikinya
disertai angin yang bertiup halus dan terasa dingin. Ajaibnya setelah itu TV
nya menyala normal.
“Hahahaha
tu cewek gak suka kamu nonton bola.”Kata Deo.
“Trus
dia mau nonton apa?Telenovela gitu?mana ada lah jam 2 pagi keleus. Oh ya La
memang ada yang cewek juga?”Tanya Ardi.
“Hm...ada
sih. Aku pernah denger cuma suara orang nangis sih pas lagi rapat. Itu Cuma
sekali.”Kataku.
“Assalamualaikum....”
“Tok tok tok.” Pintu
kos an cewek diketuk berulan kali. Segera kami buka dan kami membalasnya
“Waalaikumsalam....”
Rupanya
itu Bu wahyu dan anaknya yang datang. Bu Wahyu mau berdiskusi lagi mengenai
kelompok wanita tani yang ternyata tertarik sekali dengan program kami untuk
mendatangkan ahlinya kopi. Sementara ibunya sibuk diskusi dengan kami, anaknya
terlihat asik sendiri dengan mainan yang dia bawa. Kebetulan Rara keluar dari
kamar dan mengajaknya bermain. Tiba2 anak ini menggeret baju ibunya sambil
memanggil ibunya terus.
“Bu
bu ada itu...itu.”Kata anak ini sambil menunjuk ke arah pohon besar didepan kos
an cewek.
“Ada
apa?”Tanya Bu Wahyu.
Aku
nggak paham apa yang dibicarakan oleh ibu dan anak ini. Apalagi anaknya
terlihat malu2 dan hanya mau berbisik ke arah ibunya.
“Maaf
ya mbak, mas sebelumnya anak saya ini memang bisa melihat makhluk halus tapi
dia nggak mau terus terang sama orang lain dan memang malu2 sukanya.”Kata Bu
Wahyu.
Bu
Wahyu bercerita kalau tadi anaknya bilang ada yang barusan pindahan. Jadi
penghuni di pohon yang dekat lapangan voli pindah ke pohon besar didepan kos an
cewek. Karena pohon di lapangan voli ditebang semua sama bapak2 didesa ini.
Anak itu menunjuk pohon besar lagi tapi berhubung didepan kos an ada 3 pohon
besar maka aku ikutan tanya.
“Yang
mana sih dek?”Tanyaku.
“Itu
itu yang itu...”Jawab anak itu sambil menunjuk tepatnya pohon yang mana.
Tiba-tiba
anak itu tidak lagi menunjuk ke pohon. Dia mulai terdiam dan ingin sekali
pulang. Ibunya pun terpaksa pulang dan berjanji akan membahas soal pertemuan
dengan Kelompok wanita tani dan ahli kopi itu dengan Pak Kordes kami. Entah
kenapa perasaanku berubah menjadi tidak enak saat anak itu pulang.
Waktu
Maghrib tiba. Teman-teman sudah jamaah shalat Maghrib duluan dan aku
ketinggalan. Nggak bisa menyusul juga karena tempatnya yang sempit. Akhirnya
aku shalat sendirian. Baru saja mau I'tidal tiba2 aja mataku terpejam sebentar
dan betapa terkejutnya aku melihat sorot sepasang mata merah. Tatapannya seolah
menunjukkan dia marah. Ingin kubuka mata dan butuh waktu beberapa detik.
Aku
hanya terkejut tapi tidak sampai ingin lari. Tetap dalam kondisi shalat dan tetap
lanjut.
Godaan yang baru kali
ini aku alami disaat shalat. Hm...
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang baik ya bahasa gaul boleh bahasa santai utamakan sopan. Komentar yang tidak diperbolehkan :
1. Berbau penghinaan SARA
2. Menghina komentar dari orang lain
3. BOT apalagi yang cuma kasih Link hidup
4. Menghina admin blog ini
5. Komentar tidak nyambung dengan isi postingan
6. Komentar yang mengundang orang lain menjadi emosi
Mari kita berkomentar dengan baik, isilah komentar dengan bahasa baik yang akan membawa energi positif sehingga orang datang kemari bisa lebih segar dan merefreshkan pikiran :)