Seperti biasa pagi ini dosen PKN ku datang ke kelas kemudian
mulai mengajar. Hari ini beliau akan menjelaskan tentang Metode Berpikir
Sistem. Tetapi sebelum mulai menerangkan tentang hal itu, beliau memulainya
dengan tiga pertanyaan kasus. Tiga pertanyaan yang jawabannya (jawaban dari
beliau maksudnya^^) benar-benar diluar dugaan.
1. Menurut Kalian lokalisasi
prostitusi(markas besarnya PSK gitu) lebih baik digusur atau tetap ada?
Kalian mau tau apa jawaban dosen aku? Jawabannya adalah
HARUS TETAP ADA DAN JANGAN DIGUSUR! Lho? Kenapa? Beliau menjelaskan bahwa kita
jangan hanya berpikiran sempit, memandang prostitusi adalah haram (emang iya
kok Pak HARAM, tuh dijelaskan di Al-QUran). Kalau kita berpikir secara agama saja
maka kita sama saja tidak memikirkan kedepannya (MAKSUDNYA???). Kemudian dosen
aku itu ngasih tau kenapa lokalisasi prostitusi tetap dibiarkan ada. Alasannya
yang pertama adalah agar penyakit kelamin tidak menyebar. Dengan adanya
lokalisasi prostitusi, maka PSK akan tetap berada disitu dan bila ada yang
terkena penyakit kelamin akan di cutikan terlebih dahulu (siapa bilang PSK
bakalan disitu terus. Kalau dia ketemu ma “pelanggannya” di jalan trus “maennya”
dihotel gimana? Sama aja kan). Terus yang kedua, dengan adanya lokalisasi maka akan menjamin orang-orang yang suka “maen”
ma PSK bakalan ketahuan trus mereka bakalan malu (kata siapa juga. Orang
sekarang juga pada bermuka tembok semua. Biar udah ketahuan tetep aja kesana).
Yang ketiga dengan adanya lokalisasi tersebut maka para PSK disana akan sadar
dan kemudian mereka secara perlahan-lahan akan meninggalkan profesinya itu
(Udah dibilang orang sekarang kan bermuka tembok. Biarpun ada di lokalisasi
buat mereka itu adalah “Kantor” tempat mereka bekerja. Jadi, kapan sadarnya
Pak?). SO, gimana menurut pendapat kalian?
2. Menurut kalian bolehkah aborsi
itu dilakukan pada korban perkosaan?
Jawaban Dosen aku lagi-lagi “BOLEH”. Why? Kenapa? Karena
untuk menghilangkan beban dari si korban pemerkosaan serta untuk menghindarkan
dia dari gangguan jiwa (Hm...maunya sih begitu tapi tau sendiri kan mulut
tetangga lebih mengerikan kalau soal ngegosip yang jelek-jelek daripada
pisaunya tukang jagal sapi. Tajam banget Bo...!!). Karena kalau sampai korban
pemerkosaan hamil maka siapa yang akan menanggungnya? Laki-laki yang memperkosa
dia? Tentunya gak mau dunk. Itu menurut dosenku tapi kalau menurutku NO Way!!
Aborsi tidak boleh dilakukan selain karena masalah kesehatan. Misalnya jika
diteruskan maka akan mengganggu kesehatan Ibu dan janinnya. Nah, kalo itu boleh
aborsi dilakukan. Ketika ditanya oleh dosenku pun aku juga menjawabnya
demikian. Karena alasanku adalah aborsi yang seperti itu sama saja dengan “Membunuh
Bayi yang ada di Dalam Kandungan”. Dan belum tentu juga dengan aborsi bisa
meringankan beban mental korban pemerkosaan (menyinggung masalah mulut tetangga
yang sangat tajam tadi itu loh). Lagipula kalau memang ternayat hamil dan
kemudian si Bayi ini lahir kenapa gak dikasihkan aja ke panti asuhan kalau
memang gak mau merawatnya. Daripada harus aborsi. Masalah lain kalau hal ini
benar-benar diperbolehkan adalah bisa-bisa banyak cewek hamil yang ngaku
diperkosa padahal dia emang dari awal udah niat ngelakuin ma pacarnya. Tambah rumit
dah kalo begini.Nah, menurut kalian bagaimana?
3. Bolehkan Euthansia dilakukan?
Once again ladies and gentelman...jawaban dosenku adalah
boleh.Lha kok gitu?Alasan dosenku adalah Euthansia kan dilakukan oleh dokter
untuk mengakhiri hidup pasien yang sudah tidak ada harapan lagi (lha kok gitu!
K-E-J-A-M). Maksudnya tidak ada harapan lagi adalah si pasien akan mengganggu
kehidupan dari keluarganya. Misalnya karena dia koma selama 3 bulan dia membuat
keluarganya harus hutang sana sini untuk membiayai hidupnya selama di RS. Hm...permasalah
yang rumit. Tapi kalau menurutku tetap saja tidak boleh. Karena dokter bukanlah
“Tuhan “ yang berhak mengakhiri hidup si pasien (Dokter juga manusia men...!!).
pasien itu berhak hidup meskipun tidak bisa melakukan apapun selain bernafas
tentunya. Kalau Euthansia tetap ada berarti itu sama saja MEMBUNUH ORANG
dong....! Gimana menurut pendapat kalian?
Tulisan ini tidak dibuat-buat dan
memang apa adanya (maksudnya memang inilah yang dikatakan oleh dosen saya.
Meskipun ada beberapa kata-kata beliau yang tidak dimasukkan kesini).