KKN Series : KKN (Kisah Kasih Nyata)

Ini adalah cerbung dalam rangka Birthday Challange Yuki jadi silahkan dinikmati cerbungnya. Oh ya ada hadiah 2 buah buku karya Yuki buat komen terbaik ya. Pengumuman pemenang diposting setelah cerbung ini tamat.

KKN Series
(Another Story From Village)

KKN (Kisah Kasih Nyata)


Woaaa....!! acara sudah selesai semua. Laporan? Sudah fix tinggal nanti kalau sudah sampai di kota dijilid yang rapi biar bisa menjadi bentuk pertanggungjawaban kami kelak di kampus. Lha trus enaknya ngapain ya?
Cuci baju? Dah bosen mana tiap hari cuci baju jugaa...ah enaknya main aja ke desa lainnya. Hehe bosen juga sih di kos an melulu. Sebelumnya sudah direncanakan lama dan baru bisa sekarang.
Berbekal petunjuk yang dikirim via sms sama temenku dari desa lainnya. Aku nekat berangkat naik sepeda motor sendirian. Hoi! Demi apa cewek naik motor sendirian Cuma buat main?? Demi menghilangkan rasa bosan dan gak jelas di kos an itu jawabanku.
Sempat sedikit bertanya ke salah seorang petani dan sampailah di posko KKN temenku. Wiii udaranya lebih dingin dari desa ku ya maklum sih karena jarak desa ini dengan pegunungan lebih dekat.
“Hei Mila...!!” Tiba2 aku disambut oleh temenku cowok.
“Hei juga Ucup...ada Rima gak didalam?” Tanyaku.
“Ada tuh dikamar masuk aja.”Kata temenku
“Aku mandi dulu ya” Lanjutnya
“Iya udah sana mandi dulu....”Balasku
Rasanya gak enak juga. Mau teriak permisi tapi toh ada pemilik rumah yg dijadikan posko KKN ini. Tau-tau masuk juga ntar pada kaget dikira penyusup. Untunglah temenku Rima langsung keluar dari kamar. Dia menjelaskan kalau sebentar lagi mau keluar karena diundang Pak Lurah di balai desa bersama satu timnya. Duh jadi salah waktu main nih ceritanya.
“Tapi gak apa-apa sih Mila. Lagian dah lama lho kita gak main sejak KKN.”Kata Rima.
“Ya iyalah jarak desa ku ke tempatmu aja jauh gimana caranya mau main.kalau pas di kota kan sering ketemu juga di kampus ntar kita bisa hang out kemana kek.”Kataku.
Kulihat Ucup malah naik tangga lagi menuju ke tempat dimana aku dan Rima berada, entah mungkin dia lupa bawa apa sebelum mau mandi. Sedangkan temenku Rima tiba2 malah dapat telp dari orang tuanya di kota. Akhirnya sekarang aku hanya diam sampai akhirnya Ucup yang ngajak aku bicara.
“Lah kamu nggak mandi?”Tanyaku sambil mengamati handuk yang melingkar di leher Ucup.
“Ah santai Mila. Itu kamar mandi masih dipakai. Eh ya aku mau nunjukin sesuatu sama kamu. Ayo ikut...!!”Kata Yusuf alis Ucup sambil menarik tanganku mengajakku naik lagi ke lantai 3 yang sebetulnya gak ada apa2nya sih karena ini aslinya tempat jemuran (tapi pas gak dipakai).
Kalau melihat pemandangan dari sini luar biasa indah. Aku juga bisa melihat pegunungan lebih jelas. Ada rasa takut gak tau kenapa. Angin berhembus lembut. Eh aku baru sadar apa yang mau ditunjukin sama ucup ke aku ya?
“Bagus kan pemandangannya dari sini...”Kata Ucup.
“Hm...iya sih lagipula disini lebih sejuk juga.”Kataku.
Ucup mengajakku duduk sebentar. Dia ingin berbicara hal yang serius katanya. Okelah mumpung Rima masih nerima telepon nggak ada salahnya aku ngobrol bentar sama Ucup.
“Mila, kamu...ya tahu kan kita sering bareng ke kampus. Jalan bareng juga sering dan...yaa aku bingung mau bilang apa.”Kata Ucup.
Sejenak dia terdiam sambil menatapku. Aku pun bingung sebetulnya dia mau bilang apa lagi.
“Aku tahu Cuma kamu yang mau deket sama aku...dan...supaya temen2 gak mikir yang gimana2...ng...gimana kalau kita pacaran...?”Tanya Ucup
Rasanya seperti kesamber petir di pagi hari. Sekarang gantian aku yang diam. Mau mikir mengeluarkan kata2 apa itu rasanya susah banget. Mana deg2an juga tambah gak bisa mikir. Memang iya sih di kampus aku deket sama Ucup bahkan bisa dibilang kemanapun dia pergi kecuali ke toilet disitu pasti ada aku. Termasuk yang paling sering dengar cerita keluh kesahnya dia disaat harus menghadapi kuliah tapi juga harus kerja karena keluarganya sudah tidak mampu membiayai kuliahnya. Juga...sebetulnya sih aku juga ada rasa sama dia. Tapi karena temen2 sering ngeledekin aku kalo pas bareng sama dia sikapku memang jadi jaim meski sebetulnya aku gak ingin bersikap seperti itu padanya.I don't want to be like that cause I'm loved him too.
“Hm...jujur aja. Kita kan masih kuliah, aku mau fokus dulu ke kuliah dan habis itu cari kerja baru kalau mau serius okelah setelah aku dapat kerjaan baru bisa hubungan kita ini menuju ke yang lebih serius.”Kataku sambil menundukkan kepala. Hanya berani menatap sebentar kemudian menunduk kembali.
“Ng...ya aku juga...mau fokus cari kerja dulu sama sih...”Kata Ucup. Dia seolah kehilangan kata2nya.
“Kamu nggak marah?”Tanyaku yang kini mulai berani menatap kembali ke arah Ucup.
“Marah?buat apa?nggaklah kenapa harus marah dengan kata2 itu?kurasa nggak ada masalah dengan hal itu...”Kata Ucup.
“YUSUF BIN UCUUUUP ayo mandiiii....!! Kamar mandi sudah kosong tuh!”Teriak teman satu tim Ucup dari dalam posko.
“Iyaaa ah sabar dah sebentar lagi mandi...!!”Balas Ucup “Mila aku mandi dulu ya. Eh jangan pulang dulu.” Lanjutnya.
Doeng!!! Kok malah jangan pulang dulu maksudnya apa dah. Kenapa sih aku gak boleh pulang? Lagian nanti dia sama temen2nya bakalan ke balai desa. Malah dia ngajakin ke balai desa juga...aku kan gak kenal sama pak Kadesnya mana beda desa lagi.
“Dorr...!! Hayo tadi ngapain sama Ucup diatas?” Tanya Rima.
“Ah Cuma ngobrol biasa.”Kataku.
“Ngobrol atau apa hayoo...aku curiga ah.”Kata Rima.
“Udahlah gak usah dibahas ayo masuk. Eh kamar mandi dimana sih?Tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Dibawah tuh di deket dapur. Turun tangga trus belok kiri dah sampai. Eh pakai ember hitam aja ya airnya. Soalnya kalau udah jam segini kadang airnya macet di kamar mandi kalau di tempat lain nggak.”Kata Rima
“Ooh oke dah.”Kataku.
Eeh bukannya ucup juga lagi mandi ya jangan2 nanti ketemu dah. Padahal habis ini niatan mau kabur sih pulang aja rasanya aneh hari ini. Ternyata kamar mandi yang dipakai ucup bukan yang ini tapi di luar jadi gak bakalan ketemu dah. Aman aman...sip. Tapi begitu mau keluar...
“Mila mau kemana?”Tanya Ucup.
“Eh anu buang sampah ni ada tisu buang mana ya hahaha.”Kataku berbasa-basi.
“Ooh sampahnya disini kok. Sarapan dulu yuk bareng aku.”Kata Ucup.
“Yah...kan itu punya tim mu masa' iya aku makan disini nggak enak lah lagian aku udah sarapan.”Kataku.
“Udaah nggak apa ayo makan. Itu makanannya masih banyak kok.”Kata Ucup.
Sebetulnya ogah juga buat makan tapi Ucup maksain buat ambil nasi ya oke lah makan lagi. Didepan sih kelihatannya gak enak malu-malu kucing, tapi senang di hati YES!! Makan gratis eeeh....
Hm...tapi ada sesuatu yang agak berbeda sih. Entah kenapa ketika makan, makanku jadi lambat. Sesekali aku melihat wajah Ucup dan dia tersenyum. Tapi setelah itu aku tak berani memandang wajahnya. Ada sesuatu yang berbeda darinya. Perasaan ini...ah bingung ah sudahlah. Sarapan selesai dan aku benar-benar maksa buat mau pulang.
“lah katanya program KKN mu udah selesai?”Tanya Rima
“Ya udah sih tapi kan masih ada revisi laporan. Aku kan sekretaris di tim ku. Oke udah ya aku pulang dulu. Daah...”Kataku sambil melambaikan tangan ke arah Rima dan Ucup.
Rasanya aku salah tingkah banget. Aku merasa masih ada salah. Sesekali berkata “BODOH” pada diriku sendiri. Apa yang kulakukan? Aku menolak cinta dari seseorang yang kucintai juga? Itu kesempatan langka, seenggaknya bisa melepas status jomblomu Mila. Ah masa' iya aku mencintai seseorang hanya demi melepas status jomblo sama aja mempermainkan orang. Kurasa, aku lebih ingin serius aja. Terkadang pacaran gak selamanya baik. Ah kalau memang iya dia jodohku gak akan lari kemana-mana.

8 comments:

  1. Wow Cerita yang Sangat Bagus,Adminnya bisa jadi penulis novel-Novel nih soalnya Menceritakan Kisah" Nyata Keren Min 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih suka based on True story karena lebih mengena dan nggak kesulitan dalam penulisannya

      Delete
  2. Jadi terharu mbahe nak . Next bikin lagi ya yang lebih bagus lagi biar mantap

    ReplyDelete
  3. kayaknya keren min klo dibuat buku atau novel

    ReplyDelete
  4. Koq saya mendadak teringat salah satu kalimat2 pembuka novel Tasaro GK, Galaksi Kinanthi, "Mungkin kelak kau akan merengek kepada Tuhan sesuatu yang mungkin telah haram untukmu".

    ReplyDelete
    Replies
    1. wew...tapi memang iya itu terjadi pada diri manusia. Karena yang "Haram" itu enak dan yang "Halal" menjadi tidak enak

      Delete
  5. Wah ini kisah nyata yah, romantis juga. Terus itu si Mila sama Si Ucup nanti jadi pacar gak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak tau hahahaha gak mau cerita soalnya hanya mau cerita di bagian ini

      Delete

Silahkan berkomentar yang baik ya bahasa gaul boleh bahasa santai utamakan sopan. Komentar yang tidak diperbolehkan :
1. Berbau penghinaan SARA
2. Menghina komentar dari orang lain
3. BOT apalagi yang cuma kasih Link hidup
4. Menghina admin blog ini
5. Komentar tidak nyambung dengan isi postingan
6. Komentar yang mengundang orang lain menjadi emosi
Mari kita berkomentar dengan baik, isilah komentar dengan bahasa baik yang akan membawa energi positif sehingga orang datang kemari bisa lebih segar dan merefreshkan pikiran :)

Its about Yuki and her life

Powered by Blogger.

New from Yuki

Hai semuanyaa...

Yuki membuka ruang khusus untuk siapa saja yang mau berinteraksi langsung melalui E-mail. Kalian boleh ngapain aja (asal jangan ngelamar Yuki lewat email yah, langsung ke rumah aja hahaha) Curhat, cerita panjang lebar, atau yang mau konsul tarot juga boleh silahkan.

Untuk yang Curhat atawa cerita panjang lebar bisa kapan aja Yuki balas

Buat yang mau konsul tarot sesuai janjian ya tidak bisa dadakan. No Free ya guys

Silahkan Yuki tunggu di : yuki.wolverine@gmail.com


Argyle Creme Template © by beKreaTief | Copyright © Catatan Yuki