KKN Series
(Another Story From Village)
Para Om dan Tante
Rapat
kali ini membahas tentang siapa ahli kopi yang mau didatangkan. Ada dua calon
orang yang bisa didatangkan. Pertama pemilik usaha agrowisata kebun kopi dan
kedai kopi terkenal di kota ku. Kedua hanya pemilik kedai kopi kecil yang
selalu menyajikan kopi murni di kedainya.
“jadi
gimana nih menurut survey Bowo, Reza dan Rafa?”Tanya Pak Kordes.
“Oke
jadi gini nih pak, kita udah datangin pemilik agrowisata kebun kopi itu.
Hasilnya susah banget emang. Kita berasa dihalangi buat ketemu pemiliknya.
Entah dengan alasan apapun. Mungkin dia tahu kita cuma anak KKN biasa jadi gak
bakalan digubris dah.”Jawab Bowo.
“Kita
juga udah ke Pak Ari pemilik kedai Kopi Ori yang ada di deket kampus, sementara
waktu beliau bilang bisa. Tapi kalau ada acara dadakan beliau juga bisa
membatalkan dan mengganti dengan hari lain.”Kata Rafa.
“Nah
selain itu ya kendalanya Pak Ari ini dia harus tutup kedainya dulu seharian
penuh supaya bisa datang kesini karena dia udah gak punya karyawan lho yang
bisa meracik kopi buatannya.”Kata Reza.
“Setidaknya
kita udah tahu duluan mana yang bisa kita undang lah. Jadi gak mencari orang
lain lagi. Acara ini juga sebisa mungkin kita buat singkat dan padat supaya Pak
Ari besoknya bisa buka kedainya. Kasihan juga kalau berhari-hari.”Kata Pak
Kordes.
Rapat
kali ini diadakan pas siang hari. Juga pas bertepatan disaat catering datang
jadi, sempat terputus waktunya buat makan siang dulu baru lanjut membahas acara
untuk besok minggu. Aku mendapat jatah mendesain untuk kemasan kopinya. Bolak-balik
bikin logo yang akhirnya nyerah juga dan minta dibuatkan oleh bagian percetakan
kemasan (karena dari tadi logo yang aku ajukan kurang cocok).
Baru
seru-serunya rapat, tiba-tiba DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) datang. Kami
semua terkejut karena semula tidak ada kabar bahwa hari ini kita akan
kedatangan dosen pembimbing yang berjumlah 3 orang ini.
“Acara
kalian hari ini apa?”Tanya Pak Krisno.
“Iya
pak kita sedang rapat membahas mengenai acara berikutnya tentang edukasi
pemasaran dan pakcaging kopi yang baik.”Kata Pak Kordes.
“Hm...ya
ya ya disini memang potensial dengan hasil kopinya ya.”Kata Pak Zaki. “Oh ya
jangan lupa diberi papan petunjuknya ya di gang menuju desa ini. Saya berulang
kali mau cari desa ini sampai kesasar ke desa lain.”Lanjut Beliau.
“Eh...iya Pak.”Kata Rifky sambil menyodok Bowo yang ada disebelahnya. Bowo
hanya ketawa meski sebetulnya dia menahan sakit akibat sodokan Pak Kordes.
“Lho
saya kok baru sadar, di tim ini ada yang sudah hamil ya.”Kata Bu Wiwik.
Semua
pandangan teralihkan ke arah Winda. Dia jadi malu-malu ketika Bu Wiwik
mendekatinya dan menanyakan soal kehamilannya. Memang dia sudah memasuki
delapan bulan lebih dan sempat kita takutkan kalau Winda malah kontraksi di
tempat KKN jadi pengawasan kita benar-benar ketat. Tapi karena Winda sendiri orangnya santai kita pun jadi gak khawatir
lagi. Menurut hasil pemeriksaan perkiraan kelahiran sih setelah KKN ini selesai
jadi tidak mengganggu acara KKN ini.
“Wah
yang disini nantinya sudah jadi om dan tante ya.”Kata Bu Wiwik.
“Berarti
Bu Wiwik juga jadi neneknya ini ya kalau anaknya sudah lahir.”Kata Bowo.
“Iya
ini cucu saya nantinya hahaha...Ibu gak sabar lho lihat anakmu nanti
lahir.”Kata Bu Wiwik.
Kita
semua tertawa dan sebelum pulang, Bu Wiwik meminta berfoto bersama Winda buat
kenang-kenangan dan dijadikan foto profil di Whatsapp beliau.
ceritanya menarik nih, ada menegangkannya juga, tapi kalo bisa mungkin bisa di gali lebih dalam lagi.
ReplyDeleteYang seru berlanjut ke seri berikutnya ya
Delete:v bikin geli bacanya :3
ReplyDeleteMenarik ceritanya mba
ReplyDeletepas KKN rasanya gimana??? kayaknya semester depan saya juga udah mulai KKN
ReplyDeleteSeru ajep ajep eeh deg2an juga sih. Kan selalu memantau dan memastikan program berjalan lancar. Dosen pendamping pun kalau pas dapat yang nggak enak bisa bolak balik ke desa. Siap2 ditanyai gimana progressnya dan respon warga bagaimana?
Deletewaduh ternyata KKN tidak semudah yang dibayangkan haha
ReplyDeleteButuh perjuangan wkwk sebenernya kalau dibawa santai aja jalanin aja ntar jd mudah sih
Delete