Korupsi Kecil-Kecilan [Lama-lama jadi Besar]


                Kalo ngebahas soal korupsi rasanya udah biasa ya dan udah banyak para blogger yang membahas soal itu (terutama yang suka hal-hal berbau politik). Tapi yang ini jelas beda banget deh. Soalnya aku mau membahas hal ini dilihat dari dalam kelas masyarakat menengah maupun ke atas (dan dijamin tidak akan membahas pejabat dan kawan-kawannya).
                Ehm! Ternyata emang benar apa dikata orang kalau Indonesia ini orang-orangnya sudah memiliki apa itu yang disebut budaya korupsi. Bahkan sudah sangat melekat. Nggak percaya? Ini ada cerita waktu aku jadi penerima tamu di acara pernikahan saudaraku setahun yang lalu. Ceritanya begini, waktu itu aku bertemu dengan seorang ibu-ibu. Dari wajahnya sih keliatannya baik-baik aja dan tidak menunjukkan dia orang jahat (weksss...ngapain juga orang jahat datang ke acara kayak beginian? Mau ngerampok?) tapi kalian akan tahu seperti apa orangnya setelah membaca percakapan di bawah ini

Ibu : (menulis beberapa nama di buku tamu, kemudian mengeluarkan banyak amplop kecil dari dalam tasnya) “Ini mbak...”
Dita : “Oh ya, bu. Terima kasih sudah datang. Ini...”(sambil menyerahkan sebuah souvenir yang sudah disediakan oleh panitia).
Ibu : “Kok Cuma satu,mbak?Kan amplopnya ada 20. Ini juga titipan dari teman saya semua.”
Dita : “Iya,bu. Dari panitia memang kami disuruh untuk memberikan souvenir pada hanya orang yang datang ke sini saja.”
Ibu : “Oh, ya sudah. Kalau begitu yang lainnya nggak jadi saya masukkan” (sambil memasukkan kembali ke-19 amplop kecil yang telah dikeluarkannya.Kemudian masuk ke dalam gedung)
Dita : (hanya melongo sambil melihat ke arah ibu tadi).

                Nah, lho? Terus mau di taruh ke mana 19 amplop yang berisi uang tadi? Padahal kata ibu tadi dia dititipi sama temannya. Tapi kenapa yang dimasukkan ke dalam kotak Cuma satu? Tapi dari situ bisa muncul dua persepsi. Pertama, si ibu tadi mengembalikan amplop-amplopnya pada teman-teman yang nitip padanya(kemungkinannya sih kecil, apalagi isinya duit). Kedua, ke-19 amlop tadi masuk ke dalam dompet si ibu alias dikorupsi(Kalau yang ini lebih banyak iya nya deh). Kalau menurut kalian gimana?
                Masih ada satu lagi nih contohnya. Aku punya temen cowok yang...katakanlah tajir gitu. Tiap hari kalau datang ke kampus naiknya mobil (tau gak alasan kenapa dia naik mobil? Karena dia gak bisa naek sepeda motor).Udah gitu kalau ngerokok mesti yang highclass (semisal Djarum Black gitu yah...pokoknya harga rokok yang bikin mencekik leher untuk kalangan mahasiswa biasa lah). Dari luar kelihatannya sih...terutama nih kalau kuliah suka bolos, ikut praktikum tapi gak niat, gak pernah buat laporan praktikum lagi dan lain lain lah. Tapi dari nilai juga nggak bisa dipandang remeh. Setidaknya dia bisa mendapatkan IP 3,23 ke atas lah...(yang jelas belum pernah aku mendengardia dapat IP dibawah 3).
                Usut punya usut nih...ternyata dia sering membayar temannya untuk mengerjakan laporan praktikum. Bayarnya juga gak main-main loh....seratus ribu,jeng!(Hayo ibu-ibu siapa yang mau dapat seratus ribu hanya dengan mengerjakan laporan praktikum dengan modal keringat dan mental karena harus siap menghadapi asisten dosen yang cerewet) Pokonya dengan membayar dia tinggal terima beres lah, namanya tercatat didalam cover laporan praktikum dan nilainya selamat. Tapi anehnya asisten tidak pernah tuh ada yang mempermasalahkan dia. Malahan mereka pada “sangat baik” pada temanku yang satu itu. Apa dia juga membayar asisten dosen agar nilainya bisa jadi bagus seperti sekarang?
                Memang deh temen-temen, dari cerita ini kita sudah bisa lihat kan kalau korupsi memang telah menjadi budaya didalam masyarakat sendiri dan itu juga tanpa disadari. Jadi, buat apa marah sama pejabat yang suka korupsi? Toh pada dasarnya mereka kan juga sama dengan kita yang sudah memiliki kebudayaan berkorupsi sebelum mereka jadi pejabat. Tapi yang jelas...semoga kita gak punya kebiasaan itu didalam diri kita sendiri.

3 comments:

  1. yaelah itu anak kelewat tajir kali ya.. mending sumbangin ke aku aja buat modal usaha.

    ReplyDelete
  2. hahaha...mending ke aku aja deh (lumayan buat nambah tabunganku di bank :D)

    ReplyDelete
  3. Banyak ya sebenernya korupsi kecil :(
    Dulu aku juga pernah tuh, dimintain bikin tugas sama temenku,
    aku bilang emoh kalo gak dibayar, dibayar deh hihi

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar yang baik ya bahasa gaul boleh bahasa santai utamakan sopan. Komentar yang tidak diperbolehkan :
1. Berbau penghinaan SARA
2. Menghina komentar dari orang lain
3. BOT apalagi yang cuma kasih Link hidup
4. Menghina admin blog ini
5. Komentar tidak nyambung dengan isi postingan
6. Komentar yang mengundang orang lain menjadi emosi
Mari kita berkomentar dengan baik, isilah komentar dengan bahasa baik yang akan membawa energi positif sehingga orang datang kemari bisa lebih segar dan merefreshkan pikiran :)

Its about Yuki and her life

Powered by Blogger.

New from Yuki

Hai semuanyaa...

Yuki membuka ruang khusus untuk siapa saja yang mau berinteraksi langsung melalui E-mail. Kalian boleh ngapain aja (asal jangan ngelamar Yuki lewat email yah, langsung ke rumah aja hahaha) Curhat, cerita panjang lebar, atau yang mau konsul tarot juga boleh silahkan.

Untuk yang Curhat atawa cerita panjang lebar bisa kapan aja Yuki balas

Buat yang mau konsul tarot sesuai janjian ya tidak bisa dadakan. No Free ya guys

Silahkan Yuki tunggu di : yuki.wolverine@gmail.com


Argyle Creme Template © by beKreaTief | Copyright © Catatan Yuki