Udin
terus melihat ke arah Ratna.Kulitnya yang putih dan paras wajahnya
yang cantik.Belum lagi rambutnya yang hitam dan panjang seperti
bintang iklan shampo.Itu semua membuat Udin nggak bisa memalingkan
wajahnya dari Ratna.
“Din,Pak
Didik datang lho.”Kata Reza.
“Iya,aku
tahu.”Kata Udin.
“Woi!Aku
serius nih ngomongnya!Pak Didik udah datang.”Kata Reza,sebel.
Tapi
Udin tidak memperdulikan kata-kata Reza.Dia terus melihat Ratna yang
asyik bercanda dengan teman-temannya.Ratna kemudian menoleh ke
kiri.Dia tidak sengaja melihat Udin.Ketika melihat Udin,dia tersenyum
sebentar.Setelah itu,dia bercanda kembali dengan teman-temannya.
Pak
Didik yang sudah datang ke kelas mulai mengajar.Ratna dan
teman-temannya berhenti bercanda.Mereka kemudian mengeluarkan buku
catatan dan bolpoint dari tas.Meskipun begitu,Udin tetap
memperhatikan Ratna.Dia sama sekali tidak memperhatikan Pak Didik
yang sedang menerangkan di depan kelas.
“Ehem!”Pak
Didik berdehem.Pak Didik kemudian berdiri tepat di depan
Udin.Sehingga pandangan Udin terhalangi oleh Beliau.
“Aduh,kok
jadi gelap sih.Hei!Jangan....”Kata Udin.
“Jangan
apa?Hah?!Kamu ini malah tidak memperhatikan.Kamu lihat apa?”Tanya
Pak Didik.
“Ng...nggak.Nggak
lihat apa-apa kok,Pak.”Jawab Udin.
“Nggak
lihat apa-apa?Alasan yang tidak logis!Saya tidak percaya!Sekarang
kamu
Keluar dari kelas,bersihkan WC.”Kata Pak Didik.
“Sekarang,Pak?”Tanya
Udin.
“Ya,sekarang.Masa’
tahun depan.”Jawab Pak Didik.
Udin
keluar dari kelas.Kemudian disusul oleh Pak Didik.Beliau sengaja
mengikuti Udin.Karena beliau ingin melihat apakah Udin benar-benar
melaksanakan perintahnya itu atau tidak.Sampai di WC...
“Ayo!Bersihkan!”Perintah
Pak Didik.
Udin
benar-benar sebel.Dalam hatinya dia bernyanyi, “Sungguh teganya
dirimu teganya-teganya-teganya.”
+
+
+
“Din,kamu
beneran nih suka sama Ratna?”Tanya Reza.
“Ya-iyalah.”Kata
Udin.
“Ya
udah.Kalau gitu tembak aja sana.”Kata Reza.
“Nah,itu
dia masalahnya.”Kata Udin.
Udin
kemudian bercerita kalau dulu dia pernah nembak Ratna pakai
surat.Tapi karena di surat itu tidak ada namanya,Ratna jadi nggak
tahu siapa yang ngirim.Udin sebenarnya mau nembak lagi.Kali ini dia
mau ngomong langsung.Tapi masalahnya,dia nggak berani.
Reza
mengangguk-angguk setelah mendengar penjelasan Udin.Dan sebagai
sahabatnya,dia berjanjian mau membantunya.Reza kemudian memberi saran
kepada sahabatnya itu.Sarannya,sebaiknya Udin menemui mbah dukun
Ghaul.Alias mbah Ghaul.Kata Reza,mbah Ghaul ini ahli dalam menangani
masalah percintaan.
“Serius?”Tanya
Udin.
“Ya
iyalah.Malah dua rius.”Jawab Reza.
“Ya
udah deh.Besok habis pulang sekolah aku diantar ke sana ya.”Pinta
Udin.
“Eko!”Kata
Reza.
“Maksudmu?”Tanya
Udin.
“Maksudku...Oke!”Jawab
Reza.
+
+
+
Sesuai
dengan janji Reza kemarin,dia mengantar Udin ke rumah Mbah
Ghaul.Setelah melewati perjalanan yang panjang,akhirnya mereka sampai
juga.Rumah mbah Ghaul berbeda dengan rumah yang lainnya.Di pagarnya
dipajang beberapa tengkorak manusia.Lalu di bagian depannya dipasang
kain hitam.
Reza
masuk duluan.Sementara Udin mengikutinya dari belakang.Dia berjalan
sangat lambat.Reza pun jadi kesal melihatnya.
“Woi!Jalannya
lambat banget.Cepetan dikit donk!”Kata Reza.
“Aku
takut nih....”Kata Udin.
“Kamu
itu cewek apa cowok sih!Baru segini aja udah takut.Ayo cepetan!”
Perintah Reza.
Udin
akhirnya memberanikan diri.Dia berjalan cepat menuju ke dalam.Bahkan
mendahului Reza.Tapi didalam hatinya dia mengakui,kalau sebenarnya
dia masih takut.
+
+
+
Di
dalam ruangan
“Mbol
gombal gambul gambulnya jadi jadi gombal.”Kata Mbah Ghaul.
“Byur!”Mbah
Ghaul Tiba-tiba menyemburkan air ke arah Udin.
“Aduh,basah!”Keluh
Udin.
“Saya
sudah tahu....Kalau kalian mau datang kesini.”Kata Mbah Ghaul.
“Lho?Mbah
kok tahu kalau kita mau datang ke sini.O...aku tahu!Mbah lihat
kita pakai mata batin,kan.”Tebak Udin.
“Bukan...!”Kata
Mbah Ghaul.
“Terus
pakai apa,Mbah?”Tanya Reza.
“Pakai
teleskop....”Jawab Mbah Ghaul.
Udin
memandang Reza.Kemudian berbisik, “Mbah,ini kayaknya agak miring
ya.Masak ngelihat kita pakai teleskop.”Tiba-tiba Reza menyodok
pinggang Udin.Udin pun kesakitan.Reza kemudian berkata, “Hush!Ngawur
kamu.Kalau Mbah Ghaul tahu gimana?”
“Hmm...saya
tahu.Saya tahu...Kalian datang kesini karena punya masalah
dengan cincha.Iya,kan.”Kata Mbah Ghaul.
“Bukan
saya,mbah.Tapi teman saya.”Kata Reza sambil menunjuk ke arah
Udin.
“Iya,mbah.Saya
punya masalah dengan cinta.Bukan cincha.”Kata Udin.
“Cincha
ya...Hmm....”Kata Mbah Ghaul.
“Cinta,mbah.”Kata
Udin.
“Cincha!”Kata
Mbah Ghaul.
“Cinta!”Kata
Udin.
“Cincau
ada ndak?Kalau ada aku pesen satu deh.Pakai es,ya.”Kata Reza.
“Udah-udah!Itu
nggak usah dibahas.Nah,sekarang tolong ceritakan
masalahmu.”Kata Mbah Ghaul.
Udin
menatap Reza.Dari tatapannya seolah dia berkata, “Katanya dia
dukun.Kan harusnya dia tahu.Masa’ dia malah nyuruh aku cerita apa
masalahku.”Tiba-tiba Mbah Ghaul memukul mejanya.Bunga-bunga melati
yang ada di mejanya pun jatuh.Udin dan Reza jadi takut.Akhirnya Udin
mau bercerita.
Setelah
Udin selesai bercerita,Mbah Ghaul mengangguk-angguk.Beliau kemudian
berjalan menuju ke sebuah almari.Mbah Ghaul membuka salah satu
lacinya dan mengambil sebuah buku tebal berwarna pink.Dibagian sampul
buku itu tertulis:
1000
Mantra Cincha
By:Mbah Ghaul
“Begini
nak,untuk masalahmu itu...Mbah sarankan kamu pakai mantra....”
Kata Mbah Ghaul.
“Mantra
apa,Mbah?”Tanya Udin.
“Sebentar!Sabar
dikit donk!”
Udin
kembali ketakutan.Dia hanya mengangguk saja.Mbah Ghaul terlihat sibuk
membuka halaman demi halaman buku mantranya.Tiba-tiba....
“Ini
dia mantra ke-999.”Kata Mbah Ghaul.
“Apa?Gimana
mantranya,Mbah?”Tanya Udin.
“Begini...jangan
lupa dicatat biar nggak lupa.”Jawab Mbah Ghaul.
“Iya-ya.”Kata
Udin.
“Tikus
pecerit tikus pecerit,wong wedhok ayu moro wong lanang ganteng.”
Kata Mbah Ghaul.
“Mantra
ini dibaca dengan cara membelakangi cewek yang kamu sukai.”
Lanjutnya.
“Ya-ya,Mbah.”Kata
Udin.
+
+
+
Hari
ini Udin ingin mempraktekkan mantra yang dikasih sama Mbah
Ghaul.Awalnya dia ingin mempraktekkannya pada waktu di kelas,tapi
gagal.Karena dia tidak berhasil membelakangi Ratna.Akhirnya dia mau
mencobanya sepulang sekolah.
“Teng!Teng!Teng!”
“Yee...!”Teriak
anak-anak satu kelas.
“Anak-anak,jangan
lupa PR-nya di LKS halaman 10 sampai 12.”Kata Bu
Nanik.
“Ya,bu....!”Teriak
anak-anak lagi.
“Yes!Akhirnya
pulang juga.”Kata Udin dalam hati.
Ratna
dan teman-temannya keluar dari kelas.Diam-diam Udin mengikutinya.Dia
terus mengikutinya dan berharap Ratna berhenti berjalan.Sehingga dia
bisa mengikuti Ratna sambil membaca mantranya.Tapi Ratna terus
berjalan.Udin mulai tidak sabar.
Akhirnya
Ratna berhenti juga.Begitu tahu itu,udin langsung membelakangi
Ratna.Kemudian membaca mantranya.
“Tikus
pecerit tikus pecerit,wong wedhok ayu moro wong lanang ganteng.”
Kata Udin.
“Udin....”
“Wah,berhasil!Thank’s,Mbah”Kata
Udin.
Dari
belakang ada tangan yang memegang pipi Udin.Tapi tangan itu tidak
hanya sekedar memegang saja.Tangan itu juga mengelus-elus pipi
Udin.Udin pun meraih tangan itu.Kemudian dia menciumnya.Dia berharap
bisa mencium bau wangi handbody lotion dari tangan itu.
Tapi
bukannya bau wangi yang tercium dari tangan itu.Melainkan bau
sampah!Udin langsung melihat tangan itu.Dia heran,karena tangannya
hitam.Padahal kulit Ratna itu putih.Udin merasa ada yang tidak
beres.Dia menengok ke belakang dan....
“Arrgh...!”Teriak
Udin.
Tanpa
basa-basi Udin pun langsung lari.Sementara di belakangnya ada cewek
yang mengejarnya.Cewek itu memakai baju lusuh dengan hiasan sampah
diatas kepalanya.Cewek itu sebenarnya adalah...Orang Gila!
“Sana
pergi!Hush!Hush!”Bentak Udin.
“Ah...Mas
Udin kok gitu sih.”Kata Orang Gila itu.
“Mas,jangan
lari.Tunggu aku....”Lanjutnya.
“Nggak
mau!PERGII...!”Bentak Udin lagi.
+
+
+
“Reza...kamu
tau nggak.Kemarin aku hampir mati gara-gara dikejar sama
gila.”Kata Udin.
“Lho?Kok
bisa?Wah,pasti Mbah Ghaul salah kasih mantranya.Ya udah,kita
kesana lagi.Kita minta Mbah Ghaul tanggung jawab sama kamu.”Kata
Reza.
Dua
orang itu pergi lagi ke rumah Mbah Ghaul.Sampai di rumah Mbah
Ghaul,mereka langsung masuk ke dalam.Tapi ternyata Mbah lagi nggak
ada di dalam.Mereka berdua jadi bingung.Kemudian mereka mencari Mbah
Ghaul di ruangan lain.Tapi hasilnya nihil.
Tiba-tiba
terdengar suara musik untuk senam SKJ.Di belakang rumah Mbah.Udin dan
Reza kemudian berlari menuju ke belakang rumah.Dan ternyata Mbah
Ghaul ada di sana.
“Lho,Mbah.Lagi
ngapain?”Tanya Reza.
“Lagi
senam SKJ-lah,biar sehat.Ayo sini ikutan senam sama Mbah.”Jawab
Mbah Ghaul.
“Thank,s
Mbah.Tapi kita sudah senam kok tadi pagi.”Kata Udin.
“Ya
sudah.Oh ya,kalian ada apa kesini lagi?”Tanya Mbah Ghaul.
“Mantranya
yang kemarin salah,Mbah.Bukannya dikejar sama cewek
Inceranku eh...malah dikejar sama orang gila.”Jawab Udin.
Mendengar
jawaban Udin,Mbah Ghaul langsung mematikan tape-nya.Kemudian mengajak
Reza dan Udin masuk ke dalam ruang prakteknya.Mbah Ghaul membuka buku
1001 mantranya lagi.Kemudian dia sibuk membolak-balik buku itu.Udin
dan Reza udah tidak sabar lagi menunggunya.
“Mbah
lama banget sih.Udah biar aku aja yang nyari mantranya.”Kata Udin.
“Eits!Nggak
boleh.Buku ini Cuma Mbah yang boleh baca.”Kata Mbah Ghaul.
“Ya
udah.Kalau begitu cepetan dong Mbah cari mantranya.”Kata Reza.
“Sabar,nak.Nah,ini
dia.Eureka!Ketemu!”Kata Mbah Ghaul.
Buru-buru
Udin mengeluarkan bolpoint dan buku catatannya.Tapi sebenarnya Mbah
Ghaul bukan menemukan mantranya.Dia malah menemukan kutu yang nggak
sengaja jalan-jalan di pundaknya.Udin dan Reza jadi kecewa.
“Mbah!Serius
donk!”Kata Udin.
“Ini
udah dua rius nih.”Kata Mbah Ghaul.
“Ini
lho mantranya.”Lanjutnya.
+
+
+
“Kamu
ingat kan kata Mbah Ghaul kemarin?”Tanya Reza.
“Iya.Pokoknya
baca mantranya,terus sembur air kembang 100 rupa.”Kata
Udin.
Udin
kemudian berjalan mengendap-endap mendekati Ratna.Setelah dia rasa
jaraknya cukup dekat,Udin langsung membaca mantranya.Selesai membaca
mantra,dia meminum air kembang 100 rupa.Kemudian dia menyemburkannya
ke Ratna.Tapi ternyata semburannya tidak mengenai Ratna.Semburannya
ternyata mengenai seorang ibu-ibu yang sedang menyapu di dekat Ratna.
“Aduh...!”Teriak
Ibu itu.
“Eh-eh...Ma...maaf,bu.”Kata
Udin.
“Maaf-maaf.Dasar
kurang ajar!Rasain nih!”Kata Ibu itu.
“Pak-pok-Pak!”Ibu
tadi memukul Udin dengan sapunya.
“Aduh,bu.Maaf...maaf....”Kata
Udin.
+
+
+
Reza
berjalan ke kelasnya sambil bersiul.Di tengah jalan,dia bertemu
dengan Udin.Reza heran ketika melihat Udin yang wajahnya penuh
lebam.Dia kemudian memanggil Udin.
“Din!Kenapa
wajahmu jadi kayak gitu?”Tanya Reza.
“Kenapa?Kamu
tanya kenapa?kemarin aku habis dipukul pakai sapu
ibu-ibu.Asal kamu tahu aja.Ini semua gara-gara mantranya Mbah Ghaul
yang sinting itu.Udah ah!aku mau nembak Ratna pakai caraku sendiri.”
Kata Udin.
“Yakin
nih....”Kata Reza.
“Yakin!Lihat
aja sendiri.”Kata Udin,sambil membusungkan dadanya.
Udin
kemudian berjalan ke arah Ratna.Dia memanggil Ratna dengan suara yang
halus.Ratna pun menengok ke arahnya. “Dag-dig-dug” Jantung Udin
berdegup kencang.Tiba-tiba dia jadi bingung harus berkata apa.
“Anu....”Kata
Udin.
“Iya,Din.Ada
apa?”Tanya Reza.
“Anu...anu...anu...Ratna....Aku
sudah lama suka sama kamu.Kamu...kamu...
mau nggak jadi pacarku?”Tanya Udin,sambil menundukkan kepala.Dia
tidak
berani menatap Ratna sedetik pun.
Ratna
hanya tertawa kecil,wajahnya memerah.Tiba-tiba seorang cowok
memanggilnya dari kejauhan.
“Udin...sebenarnya...aku
sudah punya pacar.Maaf ya...Kata Ratna.
Ratna
menghampiri cowok itu.Kemudian dua sejoli itu pergi entah kemana.Reza
menghampiri Udin yang sedari tadi menunduk.
“Din,orangnya
udah pergi tuh.Halo...!Udin...!”Kata Reza.
Reza
melihat wajah Udin.Dari wajahnya terlihat butir-butir air mata
menetes.Tiba-tiba Udin memeluk Reza.
“Reza...!Aku
ditolak sama Ratna.”Kata Udin sambil sesenggukan.
+ +
+
The
End
Blog yang simpel tapi unik dan menarik, artikelnya pun imajinatif tapi tetap informatif... saling berkunjung ya :P dan mengajak bertukar link :D
ReplyDeleteMakasih...^^
ReplyDelete